Penumpang Pesawat Sepi, Pengusaha Oleh-Oleh di Kualanamu Kurangi Produksi agar Tak Semakin Merugi
Pengawas toko oleh-oleh Khadijah, Hendri menyebut jauh sekali perbandingan penjualan antara musim mudik lebaran tahun ini dengan tahun sebelumnya
Penulis: Indra Gunawan |
Penumpang Pesawat Sepi, Pengusaha Oleh-Oleh di Kualanamu Kurangi Produksi agar Tak Semakin Merugi
TRIBUN-MEDAN.com- Pengusaha oleh-oleh yang ada di Bandara Kualanamu terancam mengalami gulung tikar. Sudah beberapa bulan terakhir omset penjualan mereka pun turun drastis.
Bahkan pada saat musim mudik lebaran tahun ini omset mereka menurun di atas 50 persen. Hal ini lantaran jumlah penumpang pesawat juga mengalami penurunan yang sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Pengawas toko oleh-oleh Khadijah, Hendri menyebut jauh sekali perbandingan penjualan antara musim mudik lebaran tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Disebut biasanya musim mudik lebaran adalah momen penjualan paling tertinggi. Saat ini yang terjadi malah kondisi sebaliknya dimana omset malah menurun drastis.
"Ya karena harga tiket pesawat ini sudah mahal ya makanya seperti ini penjualan kita, sepi. Yang berangkat juga sedikit, apalagi karena diberlakukannya bagasi berbayar. Kalau dipersentasikan menurun 50 persen di banding tahun lalu," ujar Hendri Senin, (3/6/2019).
Baca: Dugaan Dokter Cacar Monyet, Hampir Semua Bocah di Desa Cianjur Kena Wabah Virus Kulit
Baca: Basarnas Tanjungbalai Asahan Siagakan 30 Personel Pantau Aktivitas Arus Mudik di Darat dan Perairan
Baca: ASAL Nama Kristiani (Ani) Herrawati yang Bikin Banyak Salah Sangka & Sosok Lengkap Ani Yudhoyono!
Baca: Inalum Miliki Bendungan Ikonik yang Menjadi Sumber Penggerak Turbin PLTA, Ini Penampakannya
Ia menyebut toko mereka hanya didatangi saat pagi hari saja. Sementara saat memasuki sore hari jumlah pembeli semakin tidak ada.
Hendri berpendapat karena harga tiket pesawat yang dibeli sudah mahal dan adanya tarif bagasi berbayar membuat calon penumpang pesawat mikir dua kali untuk membeli oleh-oleh.
Baca: UEFA Rilis 20 Pemain Terbaik di Panggung Prestisius Liga Champions 2019, Liverpool Pasok 6 Pemain
Baca: Andi Habisi Nyawa Bapak dan Anak, Rp 10 Juta Dibakar dan hanya Rp 5 Juta Dipakai, Ini Alasannya
Baca: Selain Cabai Merah, Harga Daging Sapi Juga Mulai Merangkak Naik Jelang Lebaran
"Kita di lantai II ini untuk yang mau berangkat karena oleh-oleh Medan kan. Sekarang ini kita tidak bisa produksi terlalu banyak kali lah karena kue inikan rata-rata hanya tahan tiga hari. Ya semangat sajalah sekarang ini walaupun pembelinya sedikit. Harapan kita itu supaya harga tiket bisa kembali normal dan untuk bagasi bisa dikembalikan seperti dulu,"kata Hendri.
Hal yang tidak jauh berbeda juga diucapkan oleh pegawai toko Rumah Oleh-Oleh, Nani. Disebut saat musim mudik lebaran kali ini tidak ada jam ramainya karena keadaan masih terus sepi.
Baca: Anak Bunuh Ayah karena Tak Terima Dibangunkan untuk Salat Ashar, Ini Kronologinya
Baca: REKAMAN saat Pengedar Sabu Kejar-kejaran dengan Polisi di Atap Rumah Warga
Baca: Anamika Satu Dari 26 Pelajar yang Bunuh Diri karena Tidak Lulus Ujian, Keluarga Kutuk Pemerintah
Disebut kerugian malah sering ditanggung sebab ada jenis kue yang memang hanya bertahan tiga hari saja.
"Di toko kami ini ada kue yang bisa retur tapi ada juga yang tidak. Kalau bolu Meranti itu enggak bisa pulang kalau tiga hari enggak laku juga ya cemana enggak bisa dimakan lah. Dibuang tapi kalau yang bisa retur ya itu yang punyalah yang nanggung kerugian karena di sini sifatnya hanya titip barang. Kalau harapan ya supaya harga tiket bisa kembali normal lah karena untuk omset kita lebih dari 50 persen penurunannya musim mudik sekarang,"kata Nani.
(dra/tribun-medan.com)