Kecelakaan Tol Cipali, Ini Situasi Dalam Bus Hingga Deti-detik Penumpang Nekat Rebut Kemudi Bus
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono memperagakan detik-detik Amsor menyerang sopir Bus Safari hingga terjadi kecelakaan di Tol Cipali
TRIBUN-MEDAN.com - Kapolres Majalengka AKBP Mariyono memperagakan detik-detik Amsor menyerang sopir Bus Safari hingga terjadi kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin dini hari lalu (17/6/2019).
Hal tersebut ia lakukan saat konferensi pers dengan awak media di kantor Satreskrim Polres Majalengka, Jumat (21/6/2019).
Dalam adegan peragakan tersebut, tampak sopir bus, kondektur, dan Amsor berada di bagian depan Bus.
Amsor (29), yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, duduk di kursi paling depan sebelah kiri di belakang kondektur.
Kondektur sendiri, berada pas di depan pintu bagian depan dengan posisi berdiri.
Selain itu, sang sopir Bisa Safari mengemudikan kendaraannya dengan menggenggam sebuah telepon seluler dengan tangan bagian kiri.
Detik-detik sebelum penyerangan, Amsor yang memiliki gangguan kecemasan tinggi, mendengar perkataan sopir 'tak pateni ning Aku' (aku bunuh kamu) dan kondektur melirik ke Amsor (padahal tidak saling mengenal).
Dititik itulah Amsor langsung menyerang sopir dengan merebut paksa kemudi.
Kaki bagian kanan Amsor masuk di sela-sela kaki sopir dan langsung menginjak rem.
Dengan keadaan panik, sopir tetap menginjak pedal gas dan mereka saling berebut kemudi.
Kondektur yang sedang berdiri, hanya dapat meraih pundak Amsor yang sedang berebut kendali kemudi dengan sopir.
Kejadian tersebut terjadi hanya beberapa detik, hingga akhirnya bus hilang kendali dan menyeberang ke jalan berlawanan.
Amsor Alami Gangguan Kejiwaan
Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono mengatakan, Amsor (29), tersangka penyebab kecelakaan Bus Safari di Tol Cipali, memiliki paranoid atau gangguan kecemasan serta gangguan persepsi.
Amsor merasa diikuti dan diawasi seseorang sehingga berhalusinasi.