Kanit Narkoba Meninggal Dunia setelah Bergumul dengan Pengedar Sabsabu, Sempat Mengeluh Dada Sesak

Ras Maju menjelaskan bahwa sebelum meninggal dunia, Hasmion memang menangkap Pijay Sinulingga (35) di Desa Keriahen

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN/HO
Kanit Narkoba Meninggal Dunia setelah Bergumul dengan Pengedar Sabsabu, Sempat Mengeluh Dada Sesak. Kanit Resnarkoba Polres Tanah Karo Aipda Hasmion Sembiring Milala yang meninggal setelah bergumul dengan bandar narkoba. 

Kanit Narkoba Meninggal Dunia setelah Bergumul dengan Pengedar Sabsabu, Sempat Mengeluh Dada Sesak

TRIBUN-MEDAN.com-, MEDAN - Polres Tanah Karo kehilangan salah seorang personel terbaik bernama Aipda Hasmion Sembiring Milala, pada Jumat (28/6/2019), sekitar pukul 18.00 WIB kemarin.

Pria berusia 46 tahun ini, yang bertugas sebagai Kanit Resnarkoba ini diduga kelelahan dan mengalami serangan jantung.

Hingga akhirnya meninggal dunia setelah selesai berduel saat meringkus bandar narkoba.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa itu.

“Benar, peristiwa itu terjadi Jumat (28/6/2019). Personel yang meninggal merupakan Kanit Narkoba,” kata Ras Maju, Senin (1/7/2019).

Ras Maju menjelaskan bahwa sebelum meninggal dunia, Hasmion memang menangkap Pijay Sinulingga (35) di Desa Keriahen, Kecamatan Juhar, Karo, Jumat (28/6/2019) sekitar pukul 16.45 WIB.

Korban dikabarkan sempat bergumul dengan buronan itu. Setelah Pijay tertangkap dengan barang bukti sekitar 1 gram sabu.

Tak lama berselang, Hasmion mendadak sakit. Saat beristirahat sejenak di Mapolsek Tiga Binanga, dia mengeluh dadanya sesak.

Baca: Wabup Deliserdang HMA Yusuf Siregar Hadiri HUT YONIF 121 Macam Kumbang ke-57

Baca: HMA Yusuf Siregar: Hati-hati dengan Penggunaan Anggaran Alokasi Dana Desa

Baca: Colourful Medan Carnival 2019 Meriahkan HUT Kota Medan ke-429

Baca: Dzulmi Eldin Minta Maaf Jika Hajat Masyarakat Kota Medan Belum Terpenuhi

"Dia sempat dibawa ke rumah sakit. Namun sekitar pukul 18.00 WIB, dia meninggal dunia," beber Hasmion.

Lebih lanjut, Ras Maju tidak dapat memastikan apakah Hasmion ada terkena pukulan atau tidak saat menyergap bandar narkoba tersebut.

“Kita nggak tahu ya, namanya menangkap orang, pasti kan ada mendapat perlawanan. Karena pelaku ingin melarikan diri, otomatis ada perlawanan,” jelas Ras Maju.

Baca: Peringati Hut Kota Medan ke-429 Eldin Ziarah ke Makam Pahlawan

Baca: Wakil Wali Kota Medan: Hilangkan Segala Ego yang Rusak Kebersamaan

Baca: Tukang Katering jadi Wasit Pertandingan Brasil dan Argentina di Semifinal Copa America 2019

Masih kata Ras Maju, sejauh ini tidak ditemukan luka pada tubuh Hasmion. Dia menduga rekannya itu meninggal kecapaian.

“Kalau bahasa kampungnya kena angin duduk. Kalau dari segi kesehatan biasa disebut jantung koroner. Beliau punya riwayat mengidap penyakit itu. Dia sering bilang kayak kena angin duduk gitu,” pungkas Ras Maju.

Baca: Dukung Kelancaran Normalisasi, Dinas PU Kota Medan Turunkan Spider Excavator

Baca: Bocah 6 Tahun Diperlakukan Mirip Hewan,Dirantai di Pinggang dengan Alasan agar Disiplin

Masih kata Ras Maju, jenazah rekannya Hasmion sudah dimakamkan di Desa Sibintun kemarin.

Sementara pelaku Pijay masih mendekam di tahanan Mapolres Tanah Karo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

(mak/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved