Desak Tangkap Pembakar Dua Masjid, Ormas Islam Binjai Unjuk Rasa ke Mapolres

"Kami minta Polri serius dan profesional. Butikan komitmen Polri untuk menunjukan yang salah adalah salah, dan yang benar adalah benar," tegas Siregar

Penulis: Dedy Kurniawan |
Tribun Medan/Dedy Kurniawan
Massa Ormas Islam serta masyarakat unjuk rasa di depan Polres dan Pemko Binjai, Senin (8/7/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com - Puluhan anggota ormas Islam unjuk rasa ke Polres Binjai dan Pemko Binjai, Senin (8/7/2019).

Mereka meminta Polres Binjai menindaklanjuti sejumlah perkara ujaran kebencian dan penistaan agama, di antaranya terkait akun pegawai honorer Pemko Binjai, Ferry Regar yang diduga telah melakukan ujaran kebencian suku, agama dan ras di media sosial Facebook, yang telah dilaporkan ke Polres. 

Mereka berang dan resah atas sejumlah celoteh Ferry Regar yang dianggap mengandung ujaran kebencian, di media sosial Facebook dan mengusik kedamaian antar umat beragama di Kota Binjai.

Selain itu, massa juga mendesak kepolisian mengusut tuntas motif dan OTK pelaku upaya pembakaran dua masjid di Kota Binjai. Yakni Masjid Al-Furqan di Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Binjai Utara, dan Masjid Ar Rahmah Jalan Ikan Kakap, Kecamatan Binjai Timur.

Ketua Dewan Masjid Indonesia Binjai Irhamuddin Siregar saat berorasi di depan Polres Binjai mendesak aparat kepolisian menunjukan profesionalitas dengan menjalankan prosedur dan mekanisme hukum terhadap terduga penista agama.

"Kami minta Polri serius dan profesional. Butikan komitmen Polri untuk menunjukan yang salah adalah salah, dan yang benar adalah benar," tegasnya.

Sementara, Maruli Malau dalam orasinya mengatakan, jika Polri ingin mewujudkan hastag #TolakKerusuhan terealisasi, maka harus serius menanggapi aspirasi masyarakat, dan melanjutkan sejumlah laporan masyarakat terkait para pelaku perusuh harmoni umat beragama di Kota Binjai.

"Polri wajib serius. Waktunya sudah terlaku lama hampir setengah tahun. Kenapa kami desak setelah Pemilu? karena kami ingin proses hukum dilanjutkan tanpa ada unsur tudingan ini politisasi," katanya.

"Kami berharap Polres Binjai tanggap. Segera proses kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan oknum tenaga honorer Pemko Binjai," katanya.

Setelah melakukan aksi massa melalui perwakilan Ketua ICMI Binjai Eddy Aswari, Ketua FUI Saifullah Saaba, Ketua Hijrah Suhada Lud Siregar, dan Ketua FPI berdialog dengan Kasat Reskrim AKP Wirhan Arif di ruangan kerjanya. Turut hadir Kasat Sabhara AKP Tamazi Lubis, Kasat Binmas AKP Eva Sinuhaji dan Kanit Tipikor Polres Binjai Iptu Irfan Rinaldi Pane.

Ketua ICMI Eddy Aswari dalam diskusi meminta aparat kepolisian Polres Binjai melakukan penanganan kasus ujaran kebencian yang dilakukan oknum honorer Pemko Binjai secepatnya.

"Kami juga punya tanggungjawab menjaga kondusifitas Kota Binjai. Artinya jangan sampai kasus ini diam berlarut-larut, karena kami tidak ingin ada kegelisahan dari masyarakat yang mungkin bisa mengancam stabilitas keamanan Kota Binjai," katanya senada dengan harapan Ketua Hijrah Syuhada Lud Siregar.

Menanggapi tuntutan, Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Wirhan Arif mengatakan aspirasi yang disampaikan akan di proses. Sejauh ini oroses penydikannya sudah masuk tahap SP2P.

"Kami harus berhati-hati dalam ambil langkah hukum yang tepat. Sebab keadilan itu sifatnya relatif sesuai fakta-fakta yang kita dapat. Polres Binjai tidak ada pilih kasih. Tidak ada pro ke sana dan kemari. Penanganan hukum butuh proses," pungkasnya. (dyk/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved