Perang Suku hingga Pembantaian Massal di Papua Nugini, Perdana Menteri Ancam Hukum Mati Pelaku

Perang suku sedang terjadi di Papua Nugini dalam beberapa hari terakhir.Ibu-ibu dan anak-anak dibantai

Editor: AbdiTumanggor
ABC News/facebook/Pills Kolo
Jasad korban pembantaian di Papua Nugini 

TRIBUN-MEDAN.COM - Perang suku sedang terjadi di Papua Nugini dalam beberapa hari terakhir.

Beredar foto terkait para korban dari pembataian masal yang terjadi gara-gara perang suku di Papua Nugini.

Parahnya, justru anak-anak dan wanita hamil yang jadi korban pembantaian tersebut.

Dikutip dari The Sun dan ABC, dilaporkan ada delapan orang yang menjadi korban.

 

Mereka semua terdiri dari anak-anak dan dua ibu hamil yang jasadnya sudah disebut sudah tak berbentuk.

Pembantaian masal ini terjadi di desa Karida, provinsi Hela.

Petugas medis setempat, Philip Pimua mengatakan serangan tersebut terjadi di pagi hari.

"Saya bangun pagi dan akan memasak, lalu tiba-tiba ada suara tembakan. Saya juga melihat beberapa rumah sudah terbakar," ungkap Phimua.

"Saya lalu kabur saat itu juga dan bersembunyi di semak-semak. Ketika keadaan nampak aman dan saya kembali, sudah ada mayat yang terpotong-potong di desa itu," tambahnya.

Jasad para korban menjadi sangat sulit dikenali gara-gara para pelaku memutilasinya menjadi beberapa potongan.

Meski begitu, Phimua tetap mengenali beberapa diantaranya.

Dirinya beserta warga desa lain kini sedang meninggalkan tempat tersebut karena takut akan serangan susulan.

Berdasarkan keterangan Phimua, serangan ini terjadi dari para suku yang dianggap musuh.

Pertempuran antar suku ini juga disebutnya sudah terjadi cukup lama.

Berdasarkan laporan dari pihak berwenang setempat, sudah ada 24 warga yang menjadi korban pembantaian.

Sumber: GridHot.id
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved