Dulu Tolak jadi Menteri SBY, Kini Yusril Bersedia jadi Menteri Jokowi, ternyata Ini Pertimbangannya
Ia menilai banyak persoalan yang harus diselesaikan pada lima tahun ke depan di pemerintahan Jokowi, terutama di bidang hukum.
Dulu Tolak jadi Menteri SBY, Kini Yusril Bersedia jadi Menteri Jokowi, ternyata Ini Pertimbangannya
TRIBUN-MEDAN.com - Nama Kuasa hukum pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019, Yusril Ihza Mahendra, muncul dalam dokumen hoaks berisikan nama-nama menteri Jokowi di kabinet periode kedua.
Dalam draf tersebut, Yusril didapuk sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Dalam wawancara khusus bersama Kompas.com di kantornya, Jumat (12/7/2019), Yusril mengakui banyak pihak yang berspekulasi ia akan masuk ke dalam kabinet.
Namun, hingga saat ini ia dan Presiden Jokowi belum pernah membicarakan secara spesifik tentang posisinya di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Meski demikian, ia tak akan menolak bila ditawari menjadi menteri.
"Saya sendiri enggak mengajukan apa-apa.
Cuma saya pikir kalau misalkan diminta, mungkin saya tidak menolak.
Karena saya melihat banyak sekali masalah yang harus ditangani," tutur Yusril.
Ia menilai banyak persoalan yang harus diselesaikan pada lima tahun ke depan di pemerintahan Jokowi, terutama di bidang hukum.
Ia mengungkapkan, sejatinya ia juga pernah diminta oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode kedua untuk masuk ke kabinet.
Namun, Yusril menolak.
"Banyak persoalan-persoalan hukum yang sebenarnya terlewatkan sama lima tahun SBY, lima tahunnya Jokowi. 10 tahun.
Kalau dulu saya masih di Setneg mungkin bisa saya teriak-teriakin Menkumhamnya," ujar Yusril.
"Apa lagi zamannya Pak Hamid Awaludin.