Pemprov Sumut Wacanakan Medan Bebas Banjir di Tahun 2022, Gelontorkan Uang Rp 12,4 Miliar

Anggaran tersebut akan dimasukkan dalam Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-PAPBD) tahun 2019, Rabu (24/7/2019).

Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN /Satia
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir memimpin Rapat Tim Koordinasi Terpadu Penanggulangan Banjir di Kota Medan dan Sekitarnya di Aula Raja Inal Siregar, lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro No. 30. 

TRIBUN MEDAN.com-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mengalokasikan anggaran sebesar  Rp 12.426.000.000 untuk penanggulangan banjir Kota Medan dan sekitarnya.

Anggaran tersebut akan dimasukkan dalam Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-PAPBD) tahun 2019, Rabu (24/7/2019).

Perihal ini dikatakan dalam rapat perdana Tim Koordinasi Terpadu Penanggulangan Banjir Medan dan Sekitarnya, di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan.

Rapat diikuti seluruh kelompok kerja (Pokja) yang meliputi 10 bidang, yaitu Pokja Sosialisasi, Hukum dan Pengaduan Masyarakat, Pokja Perencanaan dan Penganggaran, Pokja Pelaksanaan Teknis, Pokja Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi, Pokja Keamanan dan Ketertiban.

Kemudian Pokja Pembebasan Lahan dan Relokasi, Pokja Kebersihan Sungai dan Lingkungan, Pokja Revitalisasi MMUDP, Review Kanal Banjir dan Drainase dan Pemukiman Medan, Pokja Deklarasi Medan Bebas Banjir dan Pokja Humas dan Media Centre.

Baca: Tasya Kamila Sebut Dirinya Jadi Tahanan Rumah sejak Melahirkan Anak Pertamanya

Baca: TERUNGKAP JOKOWI Ternyata Gak Ikut Pertemuan Prabowo - Megawati, Bocoran Sekretaris Kabinet

Baca: Bayi 9 Bulan Meninggal di Tengah Perjalanan lantaran Ditolak Rumah Sakit, Ini Penjelasan RSUD Daya

Baca: Angel Lelga Ucap Syukur Vicky Prasetyo Ditetapkan Jadi Tersangka, Vicky Malah Bilang Hal Berbeda

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Riadil Akhir Lubis, sebagai Sekretaris Tim Koordinasi Terpadu Penanggulangan Banjir Medan yang memimpin rapat mengatakan, selain APBD Pemprov Sumut, pendanaan penanganan banjir Kota Medan juga berasal dari APBN, APBD Pemkab/Pemko, Balai Wilayah Sungai (BWS), Kementerian Lingkungan, Kementerian Perumahan atau pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan sungai.

Baca: MENILIK Agenda dan Lokasi di Mana Megawati dan Prabowo Subianto Bersua

Baca: Cut Meyriska dan Roger Danuarta Kembali Jalani Prewedding, Pilih Masjid Jadi Tempat Pemotretan

Baca: Kivlan Zen - Hari Ini Kivlan Zen Jalani Sidang Praperadilan, Didampingi Tim Hukum Mabes TNI?

“Kita juga bisa mendapat dari APBD baik provinsi atau daerah. Ada juga dari dana CSR, sumbangan dan dana-dana masyarakat. Memang tidak sedikit dananya, tetapi kami yakin ini bisa kita capai. Tahun 2022 Medan dan sekitarnya harus bebas banjir,” ujar Riadil.

Riadil juga menegaskan, pokja-pokja ini harus mampu melahirkan rencana kerja dan rencana aksi yang bersinergi dengan pokja-pokja lainnya.

“Rencana kerja dan aksi harus diperhitungkan dengan baik, tidak menyalahi aturan, tidak bertentangan dengan pokja yang lain. Bila merencanakan regulasi entah ini Perda, Pergub, atau peraturan lainnya juga tidak boleh bertentangan dengan peraturan di atasnya,” kata Riadil.

Baca: Putra Sulung Nunung Srimulat Blak-blakan soal Kebiasaan Sang Bunda di Rumah sebelum Ditangkap Polisi

Baca: UPDATE Rusuh 22 Mei, Dua Orang Masih Hilang Misterius, Ini Penjelasan Polisi

Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meresmikan Tim Koordinasi Terpadu Penanggulangan Banjir Kota Medan dan Sekitarnya melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumut Nomor 188.44/411/KPTS/2019. Juga dibentuk Pokja yang meliputi 10 bidang.

Pokja-pokja ini diisi dari berbagai unsur, dintaranya ASN, TNI, Polri serta berbagai lapisan masyarakat termasuk camat-camat Medan dan sekitarnya termasuk Deliserdang, Binjai dan Karo.

Baca: Bek Andalan Persib Bandung Berpotensi Hengkang ke Persija, Bojan Malisic Akhirnya Angkat Bicara

Tim Koordinasi Terpadu Penanggulangan Banjir Medan juga diisi tenaga ahli yang memang kompeten di bidangnya, antara lain Asman Sembiring (ahli perairan dan sungai).

Kemudian Boy Sembiring (Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sumut, Makmur Ginting (ahli infrastruktur), dan pakar lingkungan Jaya Arjuna.

Semua bagian-bagian ini akan bersinergi untuk menanggulangi secara cepat, tepat, akurat dan sistematis dalam menanggulangi banjir Kota Medan dan sekitarnya secara sukarela.

(cr19/Tribun-Medan. com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved