Manisnya Berjualan Salak Sidempuan

Salak Sidempuan sudah terkenal manisnya. Hasan Siregar (43) sudah merasakan manisnya berjualan salak

zoom-inlihat foto Manisnya Berjualan Salak Sidempuan
kompas image
Ilustrasi
Laporan wartawan Tribun Medan / Januar Akmal

TRIBUN - MEDAN.com, MEDAN - Salak Sidempuan sudah terkenal manisnya. Hasan Siregar (43) sudah merasakan manisnya berjualan salak Sidempuan selama lebih dari 20 tahun, melanjutkan abang iparnya yang sudah mendahuluinya. Tepatnya di jalan Cirebon.

Dari pantauan tribun-medan.com, ada 6 penjual salak Sidempuan di pinggiran jalan tersebut. Turis dari Malaysia menjadi pelanggan tetap dari tahun ke tahun, selain dari masyarakat Medan dan sekitarnya. Dari situ, ia bisa menguliahkan anaknya di salah satu perguruan tingi komputer di kota Medan. "Dari sini, semua kebutuhan keluarga tercukupi," ujarnya kepada tribun-medan.com, Minggu  (16/10/2011).

Menurut pengakuannya, meskipun musim salak dari asalnya di daerah  Tapanuli terjadi di bulan Agustus, namun setiap hari selalu datang dalam jumlah yang banyak. Ia mampu menjual minimal 4 karung per harinya, dalam 1 karung berisi 30 kg. "Salak di sini selalu baru, karena setiap hari paling tersisa 2 karung,"
katanya menjelaskan.

Salak yang belum terjual selalu dititipkan di salah satu tempat penyimpanan untuk dijual kembali esok harinya. Untuk biaya penitipan salak tersebut, ia harus mengeluarkan Rp. 5 ribu per harinya. "Saling bagi rejeki dengan mereka yang bukan penjual salak," ujarnya.

Menurutnya, semua penjual salak di jalan tersebut juga menitipkan di tempat yang sama.

Dari pengakuannya, salak Sidempuan yang dijualnya harganya variatif, mulai dari Rp. 10 ribu, Rp. 15 ribu dan Rp. 20 ribu perkilogram. "Perbedaannya terletak pada ukurannya, kalau soal rasa, semuanya manis.

Seperti penjual buah lainnya, setiap orang yang menanyakan rasanya, selalu disodorkan buahnya untuk dicicipi sendiri."Silakan rasakan sendiri, kalau cocok rasanya, baru kita bicara harga, silakan tawar," jelasnya.

Sukri, salah seorang pembeli salak di tempatnya  ( lokasi ) mengatakan bahwa dirinya sering membeli salak Sidempuan karena rasa manisnya . Dan rasanya selalu kepingin beli kalau nampak salak. (aal/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved