Gempa Aceh
Media Memberitakan Berlebihan
Warga Kabupaten Simeulue, Aceh mengaku media cetak memberitakan terlalu berlebihan tentang gempa yang terjadi di sana
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga Kabupaten Simeulue, Aceh mengaku media cetak memberitakan terlalu berlebihan tentang gempa yang terjadi di sana. Padahal meski diguncang gempang tiga kali dalam sebulan terakhir ini, tidak ada kerusakan yang terjadi.
Hal ini diungkapkan oleh Andre Irfani warga Jalan Tengku Diujung, Desa Suka Jaya, Simeulue saat dihubungi via selular, Sabtu (14/1).
"Sudah tiga kali gempa sebulan ini, tapi tidak ada kerusakan apa-apa. Makanya kami heran, kok media memberitakannya berlebihan. Ada yang bilang jembatan patah, rumah hancur, padahal tidak ada," ujarnya.
Karena seringnya terjadi gempa, Andre mengaku masyarakat di sana sudah terbiasa. Sehingga tidak panik saat terjadi gempang.
"Tadi pagi begitu selesai gempa warga masuk lagi ke rumahnya dan tidur, sudah tidak takut lagi dengan isu-isu tsunami," jelasnya.
Menurut data yang dilansir oleh BMKG, gempa yang terjadi Sabtu dinihari, Pukul 03.03 WIB berkekuatan 5,4 skala richter. Terjadi pada kedalaman 11 kilometer. Dengan titik gempa di 28 kilometer bagian tenggara Kabupaten Simeulue, Aceh. (Rif/Tribun-medan.com)