Hotel Dantob Tetap Unggulkan Batak Legend
Menampilkan budaya Batak dalam ornamen gedung atau disebut Batak Legend menjadi strategi Hotel Danau Toba Internasional tetap exist hingga kini.
TRIBUN-MEDAN.com - Menampilkan budaya Batak dalam ornamen gedung atau disebut Batak Legend menjadi strategi Hotel Danau Toba Internasional tetap exist hingga kini.
Sales Marketing Manager Hotel Danau Toba Medan, Lia Azwani Nasution, mengatakan, tanpa karakter tersebut, kemungkinan hotel yang dibangun tahun 1971 ini hancur diterpa maraknya hotel baru di Medan.
Ditemui Tribun di kantornya Jalan Imam Bonjol, Medan, Lia menegaskan, strategi ini lebih relevan dibanding melakukan pembaharuan gedung berkarakter modern.
"Strategi kami sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hotel‑hotel kebanyakan di Medan. Tetapi poin terpenting adalah sejak akhir tahun 2011 lalu, kami mulai menerapkan konsep Batal Legend. Sebagai hotel lokal bintang lima dan pemiliknya orang lokal, kami menyiasatinya menonjolkan kesan etnik Sumatera Utara," jelasnya, Rabu (4/4).
Lia percaya kekuatan destinasi Hotel Danau Toba ini akan menarik. Hal itu terbukti meski hotel berbintang lima standarisasi lisensi Internasional banyak hadir di Medan, tingkat keterisian kamar (okupensi) berada pada angka 60‑70 persen.
Strategi sales dengan menonjolkan etnik budaya di kelas hotel bintang lima juga diakomodir, dengan greeting pelayan hotel yang kerap menggunakan kata "Horas" kepada tamu.
"Anda saya yakin pernah hadir di seluruh hotel yang ada di Medan. Tetapi saya bisa pastikan tidak ada kesan klasik yang mereka hadirkan. Modernisasi penting tetapi hal itu umum dan tidak memilliki nilai jual di mata konsumen asing. Sebut saja satu contoh, kolam renang yang ada di sini berkarakter Danau Toba, yang sangat jauh berbeda dengan kolam renang di hotel yang konsepnya monoton petak begitu saja," ujarnya.
Bertahannya Hotel Danau Toba menjadi hotel internasional pertama dibangun di Medan adalah dengan menjual kelebihan tersebut.
Hotel Danau Toba yang akrab disebut Dantob menerapkan harga kamar termurah mulai Rp 300 ribuan. Hal itu membuat konsumen ritel dam coorporate sama‑sama memiliki peran penting dengan kontribusinya sebesar 50:50.(irf)