Persiapan Prakualifikasi Paralimpiade, Atlet NPC Sumut Dipanggil Masuk Pelatnas

National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) kembali memanggil satu atlet blind judo Sumut, Djuanda untuk mengikuti Pelatnas.

TRIBUN MEDAN/HO
PERSIAPAN PRAKUALIFIKASI - Foto Djuanda (kiri) dan pelatih blind judo Sumut Eka Setia Wirawan (kanan) ketika latihan bersama. Djuanda dipanggil mengikuti Pelatnas NPC Indonesia untuk persiapan prakualifikasi Paralimpiade. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) kembali memanggil satu atlet blind judo Sumatra Utara (Sumut), Djuanda untuk mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Jawa Tengah. 

Atlet yang turun di kelas -90 kilogram J1 akan mengikuti rangkaian persiapan menuju Asian Para Games 2026 di Nagoya, Jepang serta prakualifikasi Paralimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat. 

Sebelumnya, Djuanda juga masuk dalam atlet incaran PCI pusat untuk perkuat Indonesia di ASEAN Para Games 2025 Thailand yang baru akan menggelar TC pada November mendatang. Hanya saja, pemanggilan lebih awal ini sebagai persiapan menuju Asian Para Games maupun prakualifikasi menuju Paralimpiade.

Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting mengapresiasi para atletnya yang kembali dipercaya PCI pusat untuk bisa bergabung ke Pelatnas di Solo, Jawa Tengah. 

Alan memastikan, Juanda sebagai ikon keberhasilan cabor judo Sumut selama membina atlet di daerah.  "Alhamdulillah, atlet para blind Judo NPC Sumut atas nama Djuanda kembali dipanggil ke Pelatnas dalam rangka persiapan Asian Para Games dan Paralimpiade 2028 nanti. Atas dipanggilnya Djuanda tandanya atlet-atlet kita yang dibina selama ini berhasil," kata Alan Sastra Ginting, Minggu (31/8). 

Pemanggilan Juanda, kata Alan terbilang dadakan, lantaran atlet utama yang seyogyanya dipersiapkan menuju kejuaraan Grand Prix tidak lolos klasifikasi. Meski begitu, Alan tetap yakin, pemanggilan terhadap Juanda sudah tepat dan tidak kalah saing dengan atlet sebelumnya. 

"Di kelas Juanda ini memang pemanggilan terbilang dadakan, sebab atlet Jawa Tengah yang harusnya pergi mengikuti Grand Prix tidak lolos klasifikasi. Jadi, dari pelatih PCI pusat memanggil Djuanda ke Pelatnas," ujarnya. 

Alan juga meminta Juanda tetap fokus selama menjalani sesi latihan. Apalagi, sistem promosi dan degradasi tetap diberlakukan oleh PCI pusat. "Mudah-mudahan dengan dipanggilnya Djuanda menjadi motivasi diri sendiri sekaligus bisa berbuat yang terbaik di Asian Para Games maupun ASEAN Para Games," ucapnya. 

Baca juga: Atlet Kurash Sumut Sumbang Dua Perunggu untuk Indonesia

Potensi Besar
PELATIH blind judo Sumut, Eka Setia Wirawan menilai Juanda memiliki potensi besar menjadi atlet kebanggaan Indonesia di pentas internasional. Selain memiliki fisik dan stamina yang baik, selama melatih Juanda, dirinya melihat motivasi saat bertarung di atas matras juga sangat besar.

"Saya menilai semua atlet judo yang kita bina di NPC Sumut ini telah menjalankan program dengan baik. Latihan pagi dan sore rutin kita jalankan, dan mereka termasuk Juanda sangat semangat untuk bisa menuju prestasi tertinggi. Mudah-mudahan bisa memberikan prestasi bagi Indonesia," kata Eka. 

Sementara, secara singkat Djuanda sangat senang sekaligus bangga bisa bergabung ke pelatnas. Capaian ini baginya adalah langkah awal untuk menaiki prestasi hingga ke event internasional. 

"Ini adalah cita-cita sekaligus mimpi saya sejak dulu bisa bela Indonesia. Doakan yang terbaik semoga bisa perkuat Indonesia sampai pentas dunia," pungkasnya. (cr29/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved