Nasib Karyawan Pabrik Limun Dipertanyakan
Warga setempat yang ditanyai mengatakan bahwa pabrik mempekerjakan sedikitnya 70 karyawan dengan upah Rp 30 ribu per hari.
Laporan Wartawan Tribun Medan / Abul Muamar
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Pascakebakaran yang terjadi pada Jumat, aktivitas di pabrik limun di Jalan Seram Bawah, Kelurahan Bantan, Siantar Barat, kini tampak sepi, Minggu (10/8/2014).
Dari pantauan Tribun, Minggu (10/8/2014), bangunan pabrik nampak tak tersentuh sama sekali. Tidak ada aktivitas perbaikan atau sejenisnya. Sementara garis polisi masih terpasang di lokasi dimana gerbang juga nampak tutup.
Nasib para karyawan kini tengah dipertanyakan. Pihak pabrik yang dicoba ditemui tak berada di lokasi. Warga setempat yang ditanyai mengatakan bahwa pabrik mempekerjakan sedikitnya 70 karyawan dengan upah Rp 30 ribu per hari.
Sementara itu, Kapolres Pematangsiantar AKBP Slamet Loesiono, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan penyebab kebakaran di laboratorium forensik. Dugaan sementara api berasal dari percikan api akibat hubungan arus pendek dari mesin genset yang digunakan pabrik saat listrik padam.
"Gensetnya sempat padam. Pas dihidupkan lagi keluar percikan api," katanya.
Sementara itu, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pematangsiantar melalui sekertarisnya Yusmar, mengatakan pihaknya akan menggelar pertemuan dengan pihak pabrik untuk membicarakan perihal nasib karyawan.
"Selama belum beroperasi lagi, pembayaran gaji karyawan masih ditangguhkan," katanya. (cr1/tribun-medan.com)