Proyek PLTP Sarulla Meledak
Ledakan Proyek PLTP Sarulla Buat Warga Panik
Ledakan uji coba sumur panas bumi pembangkit listrik Sarulla di Silangkitang, Tapanuli Utara
Laporan Wartawan Tribun Medan / Feriansyah Nasution
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ledakan uji coba sumur panas bumi pembangkit listrik Sarulla di Silangkitang, Tapanuli Utara membuat warga sekitar proyek panik, Kamis (23/4/2015) pagi.
Apalagi dari sumur-sumur pengeboran panas bumi mega proyek yang digarap PT Sarulla Operation Limited (SOL) itu mengeluarkan kepulan asap putih tebal hingga membuat warga semakin khawatir akan dampak yang ditimbulkan.
Berdasarkan pengakuan warga bernama Jufri Jhonny Panjaitan yang dikutip Tribun dari Group AMLP (Aliansi Masyarakat Luat Pahae) disebut, kejadian ledakan dari lokasi proyek RIG 11 Silangkitang Pangaloan terdengar sekitar pukul 01.00 wib.
"Suara ledakan diiringi kepulan asap tebal diudara. Sontak masyarakat kaget luar biasa bercampur ketakutan akan gas beracun yang keluar dari perut bumi melewati lobang pemboran," ujar Jufri.
Karena rasa takut bercampur marah masyarakat yang mengerumuni lokasi kejadian, sempat terjadi perdebatan dan makian dialamatkan ke pihak proyek.
"Sontak emosi salah satu warga tersulut mengakibatkan terjadinya pemukulan terhadap salahsatu pekerja. Warga yang memukul langsung diamankan pihak Kepolisian setempat," katanya.
Namun Tribun belum berhasil mengkonfirmasi Jufri lebih lanjut. Sedangkan, salah satu anggota di Facebook Group AMLP, Arthur Simanungkalit mempersilahkan Tribun jika ingin mengutip informasi yang dishare di group Facebook tersebut.
"Sah-sah saja mau kutip langsung," ujarnya ke Facebook pribadi wartawan Tribun yang berusaha mengkonfirmasi.
GM PT PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara, Sugiyatno mengaku tidak bisa mengomentari peristiwa ledakan di proyek PLTP Sarulla. Menurutnya, pengerjaan proyek itu murni dilaksanakan pihak swasta.
"Itu murni dikerjakan pihak swasta," ujarnya via pesan singkat menjawab Tribun.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Helfi Assegaf belum berhasil dikonfirmasi Tribun yang menanyakan kronologis versi kepolisian. Beberapa kali coba ditelpon tidak menjawab pesan singkat dilayangkan Tribun juga tidak ada balasan.
(fer/tribun-medan.com)