Vandalisme Geng Motor
Sebelum Ditembak, Tiga Wartawan Lihat Terduga Begal Boyong Sepeda Motor
Jadi waktu sudah disebar, kami melihat ada satu terduga begal mendorong sepeda motor ke dalam rumah.
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Jefri Susetio
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Nicolas Saragih, satu dari tiga wartawan media online yang tembak orang tidak dikenal, mengatakan, ketika Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Baru menyebar anggota ke berbagai kawasan di Kampungkubur, Jalan Zainal Arifin, melihat terduga begal mendorong sepeda motor ke dalam rumah.
"Kami bertiga, sama satu orang polisi marga Tarigan. Jadi waktu sudah disebar, kami melihat ada satu terduga begal mendorong sepeda motor ke dalam rumah. Setelah itu, kami berteriak woi sembari mendatangi pelaku itu,"ujarnya di UGD Rumah Sakit Polda Bhayangkara Polda Sumut, Jalan Wahid Hasyim, Minggu (29/11/2015).
Tatkala tiga wartawan bersama satu polisi mengejar terduga pelaku begal ke dalam gang-gang kecil. Kemudian, terduga pelaku begal bertariak maling sehingga warga mengepung satu polisi dan tiga wartawan.
"Waktu kami bertariak woi dan satu terduga pelaku menjatuhkan sepeda motor dan lari ke dalam gang. Setelah itu, kami dibilang maling, kami dikeroyok warga dan kami bertiga ditembak oleh pria berkulit hitam. Kalau saya ditembak pada bagian kening dari jarak dua meter," katanya.
Setelah mendapat tembakan di bagian kening, lanjut Nico, pelaku kemudian menembak dua wartawan lainnya. Karena itu, ketiganya mengalami luka tembak pada bagian kepala.
"Jaraknya cuma dua meter, tembakan pertama saya bisa menghindar. Tapi, tembakan kedua kening saya kena peluruh. Saya sempat terjatuh karena darah yang keluar cukup banyak," ujarnya.
(tio/tribun-medan.com)