Obyek Wisata Pulau Bakar Tak Seram Seperti Namanya

Tidak sedikit pula pengunjung yang menyusuri pulau untuk mencari kelapa yang jatuh atau menjolok buah kelapa dengan batang kayu.

Tribun Medan/Silfa Humairah
Wisatawan berfoto di Pulau Bakar dengan latar belakang pulau tetangga. 

Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah

TRIBUN-MEDAN.com, PANDAN - Dari kejauhan Pulau Bakar yang berada di gugusan pulau perairan Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara tampak seperti sedang terbakar. Teriknya matahari tepat di bawah pulau Bakar membuat penduduk sekitar memberi nama pulau yang memiliki area pasir yang cukup luas ini dengan Pulau Bakar.

Padahal saat berada di pulau itu sendiri, terik panas tidak seperti kelihatannya. Bahkan banyak area teduh karena dirindangi banyak pohon kelapa. Pohon kelapa berbaris panjang melintasi pinggiran pantai, sehingga pengunjung yang menyinggahi pulau tersebut dibuat tak kuat iman untuk tidak mengambil buah kelapa mudanya untuk diminum langsung.

Tidak sedikit pula pengunjung yang menyusuri pulau untuk mencari kelapa yang jatuh atau menjolok buah kelapa dengan batang kayu.

Buah kelapa di Pulau Bakar terbilang paling subur dibanding pulau lainnya, karena beberapa pulau di sana bahkan ada yang tidak ditumbuhi satu pun pohon kelapa. Beberapa pulau, memiliki postur tanah berbeda-beda, malah tidak sedikit pulau berbentuk bongkahan batu raksasa membentuk tebing dan tidak memiliki area pasir.

Oleh sebab itu, ada pulau yang bisa disinggahi, adapula pulau yang hanya bisa dilihat sedari lewat. Pulau Bakar satu di antara pulau di sekitar Kepulauan Mursala, yang bisa disinggahi dan cocok untuk area seperti berkemah, kegiatan bakar-bakar seafood, atau menggelar games untuk rombongan trip .

Satu lagi alasan nama pemberian nama Pulau Bakar ternyata karena ada makam di sana, yang konon katanya merupakan milik Syeikh Bakar. Beliau adalah ulama yang dahulu tinggal di pulau ini.

Jadi wisatawan yang datang pun sudah diperingatkan tidak melakukan perbuatan atau mengucapkan hal yang kotor selama di sana.

Pemandu Trip Wisata Jelajah Sumut yang kerap membawa trip wisata ke sekitar kepulauan Mursala, menuturkan, makam tersebut sudah ada sejak lama, tanpa diketahui pasti usia keberadaanya. Tapi diyakini penduduk merupakan makam Syeikh Bakar, penghuni pertama pulau tersebut, yang kemudian dikaitkan pula dengan kondisi pulau yang dulunya dari kejauhan terlihat seperti mengeluarkan api sehingga membuat pulau tampak seperti terbakar.

“Ada yang bilang karena pulau dulunya tampak mengeluarkan api dan seperti sedang terbakar. Tapi belakangan, banyak yang menyadari mungkin karena sangkin teriknya dari jauh jadi membuat seperti tampak terbakar. Ada juga yang mengkaitkan karena ada makam Syeikh Bakar. Yang pasti, saat berada di pulau tidak berpenduduk ini, wisatawan bisa bersantai untuk makan dan berfoto ria karena area pasirnya cukup lembut,” katanya. (sil/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved