Restoran Budaya yang Menyuguhkan Kearifan Budaya Lokal
Tahun depan kami menargetkan ada stan-stan dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke.
Laporan wartawan Tribun Medan/ Silfa Humairah
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGMORAWA - Kombinasi tarian tradisional dari berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Aceh, dan Jawa menjadi penampilan pembuka Pagelaran Budaya di Restoran Budaya, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (22/10/2016).
Berbusana daerah asal, penari-penari tersebut tampak gemulai dan lentik membawakan tarian masing-masing.
Pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat hingga pengunjung restoran tampak menikmati penampilan tari pembuka tersebut.
Baca: Restoran Budaya Sediakan Area Permainan Anak
Pagelaran budaya tersebut menampilkan penampilan tari sejam sekali. Tarian kombinasi di pembuka, kemudian tarian Aceh, disusul beberapa tarian Jawa dan China kemudian tarian penutup, tarian khas Sumatera dan Tor-tor di pengujung acara.
Ada juga penampilan permainan musik daerah seperti gamelan, kecapi dan alat petik daerah lainnya.
Baca: Suguhan Santapan Plus Nuansa Tradisional di Restoran Budaya
Tidak kalah memukau pengunjung, adapula penampilan vokal seriosa versi Tiongkok kuno zaman kerajaan.
Susanto, pemilik Restoran Budaya selaku pihak penyelenggara, menuturkan khusus mendatangkan penyanyi seriosa versi Tiongkok untuk mengenalkan budaya Tiongkok dan permainan kecapi.
"Penyanyinya langsung datang dari Tiongkok, yang juga merupakan pemenang kompetisi vokal internasional," katanya.
Ia menuturkan kegiatan pagelaran ini merupakan bentuk sosialisasi mengenalkan betapa kaya budaya Indonesia. Mulai dari tarian, musik hingga kain.
"Kegiatan ini akan berkelanjutan dan digelar setiap tahun. Tahun depan kami menargetkan ada stan-stan dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan ini bertujuan untuk mewariskan budaya lokal dari setiap daerah di Indonesia," katanya.
Selain penampilan tari dan musik, pameran Batik khas Sumatera juga menjadi daya tarik acara. Pasalnya, kain Batik dipajang di tiap sudut pondok-pondok dan diikatkan sebagai hiasan di tiap tiang.
Pengunjung pun tampak antusias mengelilingi restoran untuk melihat pajangan Batik tersebut.
Turut hadir dalam acara Anggota DPRD Sumut; Jemi Brutu, Bupati Pakpak Barat; Remigo Y Brutu, dan Forum Masyarakat Katolik, CP Nainggolan.
(sil/tribun-medan.com)