Gempa Aceh

Nestapa Pelaminan yang Sunyi, Impian Bahagia Kandas Sehari Sebelum Ikrar Suci

Badannya lemah berselimut kain merah jambu. Matanya tertutup rapat, sama sekali tak mau melihat orang orang di sekitar.

Serambinews.com
Pelaminan calon pengantin Suharnas dan Fitri. (Serambinews.com) 

“Kajeut Neuk beuh, bek le tatanyoeng sapeu. (Sudah Nak ya, jangan tanya lagi apa pun),” kata salah seorang famili Fitri sambil mengusap pipi dan kepala Fitri.

Serambi pun langsung ke luar dan menyudahi wawancara tersebut.

M Yunus, ayah Fitri mengatakan, saat ini dirinya berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan kesedihan anaknya.

Ia tak menampik bahwa kesedihan yang mendera putri pertamanya itu sulit dipulihkan dalam waktu dekat.

“Hanya ada dua cara untuk menyembuhkan kesedihannya ini, pertama baca Alquran kedua shalat. Mungkin itu cara paling ampuh untuk menyembuhkan kesedihannya,” ucap M Yunus.

Yusra Fitriani_Gempa Aceh
Yusra Fitriani dan Suharnas berposes prewedding dan bersiap menjalani prosesi pernikahan. Namun sayang, Suharnas meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunana karena guncangan gempa dengan kekuatan 6,5SR yang mengguncang Aceh. (Daspriani Y Zamzami / Kompas.com)

Sama seperti keterangan Rajiati, istrinya kepada Serambi sebelumnya, bahwa rencana resepsi kemarin sudah dipersiapkan jauh jauh hari.

Sedikitnya, 1.000 undangan telah dikabari untuk menghadiri hajatan putrinya kemarin.

“Ini kehendak Allah, ini cobaan bagi kami. Semoga di balik ini semua ada hikmahnya,” pungkas M Yunus.

Kini Fitria harus menanggung beban dan berjuang menghapus luka mendalam di hatinya.

Air mata duka bakal butuh waktu untuk membendungnya meski pelaminan akan dibongkar sebentar lagi.

Harapan hidup bersama dengan Suharnas sudah sirna. Fitri hanya bisa pasrah atas musibah yang menjadi kehendak Ilahi. Mungkin Tuhan punya rencana lain.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved