Berita Viral

Detik-detik KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Loncat ke Mobil Komando Kejar Iringan Prabowo Viral

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak loncat ke mobil komando kejar iringan Prabowo Subianto.

|
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,- Detik-detik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak loncat ke mobil komando terekam jelas pada momen upacara peringatan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

Pada momen itu, Jenderal Maruli Simanjuntak hampir saja ketinggalan saat mengiringi Presiden Prabowo saat prosesi pengecekan pasukan.

Dalam video yang diunggah Kompas TV di laman Youtubenya, terlihat Prabowo sudah ada di atas mobil komando didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komandan Upacara Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi.

Baca juga: Penghasil Saldo DANA Gratis Oktober 2025, Cek Link Terbarunya

Baca juga: Pengadilan Tinggi Medan Perberat Hukuman Dosen Bunuh Suami

Di mobil komando yang kedua, ada Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, dan Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia (Wakil Panglima TNI), Jenderal Tandyo Budi Revita.

Namun, Jenderal Maruli Simanjuntak awalnya tidak kelihatan.

Ia baru muncul saat mobil komando mulai bergerak.

Maruli muncul dan lompat ke atas mobil yang mengiringi Presiden Prabowo.

Sontak, video itu pun kemudian viral.

Ada beragam respon soal video ini.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Senin Legi 6 Oktober 2025, Jangan Berbuat Semaunya!

Sejarah HUT TNI

Sejarah Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) bermula pada 5 Oktober 1945, ketika Tentara Keamanan Rakyat (TKR) resmi dibentuk sebagai cikal bakal TNI.

Sebelumnya pada 19 Agustus 1945, telah dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR), namun kemudian diputuskan untuk membentuk TKR sebagai angkatan perang resmi untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dari ancaman militer Belanda.

Beberapa titik penting dalam sejarah TNI adalah:

  • 22 Agustus 1945: Pembentukan BKR.

  • 5 Oktober 1945: BKR berubah menjadi TKR, yang menjadi asal mula peringatan HUT TNI.

  • 23 Januari 1946: TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

  • 3 Juni 1947: TRI resmi berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

  • 1 April 1999: ABRI dibubarkan, dan TNI kembali menjadi angkatan bersenjata yang berdiri sendiri dengan tiga matra: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Sejak 1959, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun TNI untuk mengenang pembentukan kekuatan militer nasional yang menjadi garda terdepan menjaga negara.

HUT TNI juga menjadi simbol perjuangan, pengorbanan, dan persatuan bangsa Indonesia dari masa revolusi kemerdekaan hingga era modern.

Pada tahun 2025, HUT TNI ke-80 mengangkat tema "TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju" yang mencerminkan profesionalisme, integritas, dan keterikatan TNI dengan rakyat serta komitmen menjaga kedaulatan dan kemajuan bangsa.

Perbedaan BKR, TKR, TRI dan TNI

Sebelum Indonesia memilih dan meresmikan nama TNI, pasukan di Indonesia diberi nama BKR.

BKR merupakan singkatan dari Badan Keamanan Rakyat.

Dari sana, nama pasukan beberapa kali berubah nama hingga kemudian menjadi TNI.

Berikut ini perbedaannya.

Perbedaan antara BKR, TKR, TRI, dan TNI adalah sebagai berikut:

  1. BKR (Badan Keamanan Rakyat)

    • Didirikan pada 22 Agustus 1945 sebagai organisasi keamanan rakyat pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia.

    • BKR bukan organisasi kemiliteran resmi, lebih sebagai badan keamanan sipil yang anggotanya adalah pemuda Indonesia yang pernah mendapat pendidikan militer dari berbagai latar belakang seperti PETA, KNIL, dan Heiho.

    • Tugas utama adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di masa awal kemerdekaan.

  2. TKR (Tentara Keamanan Rakyat)

    • Pada 5 Oktober 1945, BKR resmi diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melalui maklumat pemerintah.

    • TKR menjadi angkatan perang resmi pertama Indonesia yang bertugas mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.

    • Presiden Sukarno menunjuk Soepriyadi sebagai panglima, tetapi kemudian Oerip Soemohardjo ditunjuk sebagai Kepala Staf Umum untuk membenahi organisasi tentara yang masih awal pembentukannya.

  3. TRI (Tentara Republik Indonesia)

    • Pada 26 Januari 1946, TKR diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk menyempurnakan sistem organisasi militer sesuai standar internasional.

    • TRI berfungsi sebagai angkatan bersenjata resmi Republik Indonesia selama masa perjuangan kemerdekaan.

  4. TNI (Tentara Nasional Indonesia)

    • Pada 3 Juni 1947, TRI berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    • TNI merupakan angkatan bersenjata yang terdiri dari tiga matra: Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

    • TNI berperan sebagai garda terdepan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara secara lebih terstruktur dan profesional.

Singkatnya, BKR adalah cikal bakal yang berfokus pada keamanan rakyat secara sipil, TKR merupakan pembentukan angkatan perang resmi awal, TRI adalah penyempurnaan TKR sesuai standar militer internasional, dan TNI adalah bentuk final dan modern dari angkatan bersenjata Indonesia hingga kini.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved