Dugaan Penghinaan Pancasila

Imam Besar FPI Terkejut saat Tesisnya Diperiksa Polisi, Ini Satu Isinya

"Saya sangat terkejut, ternyata melalui pemeriksaan tersebut yang dipersoalkan adalah tesis ilmiah S-2 saya tentang Pancasila,"

Wartakota/Rangga Baskoro
Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Rizieq Shihab di Bareskrim Mabes Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2016). (Wartakota/Rangga Baskoro) 

Menurut dia Pancasila yang berlaku saat ini, tidak hanya hasil pemikiran Bung Karno, tapi juga hasil perjuangan ulama dan pendiri bangsa lainnya.

"Dalam tesis ini saya juga mengkritik rumusan Pancasila yang diusulkan Bung Karno. Saya tidak menghina Pancasila, saya tidak mengkritik Pancasila," tegas dia.

Kritik dalam tesis ilmiah tersebut Rizieq sosialisasikan melalui ceramah, tablig, dan tausiahnya. Sayangnya, dalam ceramah itu ada yang diedit dan dipotong untuk dilaporkan ke polisi atas tuduhan menghina Bung Karno dan Pancasila.

"Saya tidak pernah merendahkan Bung Karno, menghina Bung Karno. Saya pengagum Bung Karno, tapi bukan berarti tidak boleh mengkritik orang yang dikaguminya. Kemudian yang saya kritik bukan Pancasila sebagi dasar negara, tapi usulan rumusan Pancasila dari Bung Karno ketika pidatonya pada 1 Juni. Saya kritik, karena ulama juga mengkritik," papar Rizieq.

Rizieq sayangkan tesisnya jadi bahan kepolisian

Rizieq Shihab menyayangkan tesisnya di Universitas Malaya jadi bahan laporan ke kepolisian karena dianggap menghina Sukarno dan Pancasila.

Sebelum melaksanakan salat Zuhur di Masjid Polda Jawa Barat, Kamis (12/1/2017), Rizieq menjelaskan apa dirinya dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri terkait tesisnya tersebut.

Selama ini Rizieq kerap menyampaikan gagasan tesisnya terkait Pancasila melalui ceramah.

Sayangnya video rekaman yang menyoal itu tak utuh sehingga mengesankan ia menghina Sukarno dan Pancasila.

"Usulan redaksi rumusan Pancasila yang disusun Bung Karno pada sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) itu diletakkan di sila terakhir. Hal ini ditolak ulama NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, dan pendiri bangsa yang ikut sidang BPUPKI," kata Rizieq.

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu mengakui sebagai pengagum Bung Karno tapi bukan berarti tak boleh mengkritik pandangannya.

Padangan Bung Karno yang dikritik Rizieq terkait usulan rumusan sila pertama yang oleh Bung Karno ditempatkan di posisi paling terakhir.

Sementara para ulama menempatkan sila pertama di kepala.

"Saya perkuat pendapat kalau Pancasila lahir sebagai konsensus nasional (termasuk di dalamnya ulama, red) pada 22 juni 1945," Rizieq menjelaskan.(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved