Erupsi Sinabung

Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas 2.000 Meter, Ada Kaitannya dengan Gempa?

Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara tercatat dua kali erupsi dan meluncurkan awan panas 2000 meter ke arah timur tenggara

(Hand-over/Joan Br Sinulingga)
Foto aktivitas Gunung Sinabung kiriman dari Joan Br Sinulingga yang diterima Tribun-medan.com, Selasa (17/1/2017) pukul 09.55 WIB 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Jefri Susetio

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara tercatat dua kali erupsi dan meluncurkan awan panas 2000 meter ke arah timur tenggara, Selasa (17/1/2016) pagi.

Deri, Petugas Pos Pemantau Gunung Sinabung mengatakan, ada peningkatan aktivitas Gunung Sinabung.

Namun, tidak ada kaitannya dengan gempa 5,6 SR yang berpusat di Sibolangit, Deliserdang Sumut.

"Pagi ini dua kali erupsi. Erupsi pertama, pukul 06.27 WIB dan kedua pukul 08.31 WIB. Untuk erupsi kedua meluncurkan awan panas 2000 meter ke arah tenggara timur," ujarnya saat dihubungi www.tribun-medan.com.

Baca: Jumlah Korban Akibat Gempa Terus Bertambah, Ini Daftar Nama Empat Mahasiswa yang jadi Korban

Baca: Penyebab 9 Kali Gempa Mengguncang, Gunung Sinabung Berstatus Awas hingga Kepanikan Warga

Dia menambahkan, erupsi pertama tinggi kolom mencapai 3000 meter dan erupsi pada pukul 08.31 WIB tinggi kolom berkisar 2100 meter.

Jika awan panas mengarah ke tenggara timur berarti menuju Desa Simacem.

"Erupsi ini tidak ada hubungannya dengan gempa tektonik. Jadi tidak ada pengaruh gempa dengan erupsi ini. Hanya saja, gempa mengakibatkan kuna larva tak stabil sehingga awan panas meluncur," katanya. 

Baca: Pagi Ini Sinabung Kembali Erupsi, Asap Putih Membumbung

Berpotensi Memicu Aktivitas Erupsi

Gempa bumi yang mengguncang Sumatera Utara Senin (17/1/2017) malam dikhawatirkan memicu aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Sebab pusat aktivitas gempa berada tak jauh dari Gunung Sinabung. Yakni di Kecamatan Sibolangit, Deliserdang

"Pengaruhnya tentu ada. Kalau dikatakan bisa memicu, tentu saja ada kemungkinan. Karena jarak titik gempa itu dari Gunung Sinabung hanya 25 Km," kata Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Syahnan, Selasa (17/1/2017) siang.

Begitupun, Syahnan bilang untuk memastikan lebih lanjut pengaruh gempa terhadap aktivitas Gunung Sinabung bisa ditanyakan kepada ahli geologi.

BMKG hanya memantau pergerakan tektoniknya saja.

"Ahli geologi mungkin lebih mampu mendetail pengaruh gempa ini terhadap vulkanik Gunung Sinabung. Pada dasarnya, gempa yang terjadi di Sumut ini karena aktivitas sesar lokal," ungkap Syahnan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved