Rangkuman Peristiwa

Penyebab 9 Kali Gempa Mengguncang, Gunung Sinabung Berstatus Awas hingga Kepanikan Warga

Titik gempa yang menggegerkan beberapa wilayah di Sumatera Utara berada antara perbatasan Deliserdang dengan Tanah Karo. Inilah rangkuman peristiwanya

Tribun Medan / Ayu
Kejadian gempa yang melanda Kota Medan terekam CCTV, Senin (16/1/2017). (Tribun Medan / Ayu) 

GETARAN gempa yang terbilang kuat menggegerkan warga di berbagai wilayah Suamtera Utara, termasuk Maluku. Warga panik akut karena guncangan gempa bermagnitude 5,6 SR terjadi dalam beberapa detik dan berulangkali pada Senin (16/1/2017) malam. 

Pusat gempa berada di perbatasan Deliserdang dan Tanah Karo. Kepanikan di lini masa media sosial kian membubung karena kekhawatiran mengaktifkan kembali Gunung Sinabung yang berdekatan dengan lokasi gempa. Tribun-Medan.com merangkum semua peristiwa gempa, titik gempa hingga kepanikan warga.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan merilis penyebab gempa bumi yang terjadi di Sumatera Utara

Titik gempa yang menggegerkan beberapa wilayah di Sumatera Utara berada antara perbatasan Deliserdang dengan Tanah Karo.

Menurut prediksi BMKG, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gempa.

Foto aktivitas Gunung Sinabung kiriman dari Joan Br Sinulingga yang diterima Tribun-medan.com, Selasa (17/1/2017) pukul 09.55 WIB
Foto aktivitas Gunung Sinabung kiriman dari Joan Br Sinulingga yang diterima Tribun-medan.com, Selasa (17/1/2017) pukul 09.55 WIB

Baca: Gempa 5,6 SR Mengguncang, Empat Desa di Tanah Karo Rusak, Masih Mengecek Ada Tidaknya Korban Jiwa

Baca: Jumlah Korban Akibat Gempa Terus Bertambah, Ini Daftar Nama Empat Mahasiswa yang jadi Korban

"Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Sibolangit dengan intensitas sekitar III SIG-BMKG atau setara dengan VI MMI. Medan II SIG-BMKG (IV-V MMI), sedangkan Tuntungan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar intensitasnya II SIG-BMKG ( II-III MMI)," kata Kepala Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Syahnan, Senin (16/1/2017) malam.

Namun, lanjutnya, secara umum sumber gempa di daratan Sumatera dapat disebabkan oleh aktifitas sesar lokal ataupun aktifitas zona subduksi.

Perbedaan kedua sumber gempa tersebut, katanya, dapat dilihat dari kedalaman sumber gempa

"Gempa akibat aktifitas sesar lokal memiliki karakteristik kedalaman sumber yang dangkal. Sedangkan untuk sumber gempa akibat subduksi lempeng di Pulau Sumatera mempunyai kisaran kedalaman hingga ratusan kilometer," ungkap Syahnan.

Syahnan bilang dari pengamatan yang disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi, gempa bumi yang terjadi di barat daya Deli Serdang, Sumatera Utara ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa bumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar. 

Hal ini berarti gempa bumi terjadi akibat aktivitas sesar lokal.

Dengan kedalaman yang dangkal ini, sangat wajar jika guncangan akibat gempa dirasakan tidak terlalu luas.

"Patut disyukuri bahwa kekuatan gempabumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan," katanya dalam rilis tersebut. 

Sembilan Kali Gempa Susulan di Berbagai Wilayah

Dari hasil monitoring BMKG hingga saat ini, lanjut Syahnan, sudah terjadi 9 kali gempa bumi susulan dengan kekuatan lebih kecil dari gempa utamanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved