Rangkuman Peristiwa
Penyebab 9 Kali Gempa Mengguncang, Gunung Sinabung Berstatus Awas hingga Kepanikan Warga
Titik gempa yang menggegerkan beberapa wilayah di Sumatera Utara berada antara perbatasan Deliserdang dengan Tanah Karo. Inilah rangkuman peristiwanya
Ia bersama seorang temannya yang saat itu sedang memilih pakaian di satu tenant yang ada di mall tersebut langsung berlari menuju eskalator dan mencari pintu keluar.
“Saya syok sekali, tadi dengar ada orang teriak bilang ada gempa, ada gempa. Mungkin karena saya dan teman saya sedang ada di lantai dua jadi guncangan gempa cukup terasa kuat dan langsung berlari mencari pintu keluar mall,” ujarnya kepada Tribun.
Tak hanya Lia, kepanikan juga sempat terjadi pada Ramadhan. Section Head Medan LotteMart Centre Point Mall, tersebut bersama pengunjung Centre Point Mall yang lain pun langsung berlari menuju pintu keluar.
“Gempanya cukup kuat, cukup terasa. Tadi semua costumer dan karyawan sempat panik dan keluar. Semua pada berhamburan mencari pintu keluar,” ujarnya saat dihubungi Tribun, Senin (16/1/2017).
Ia menuturkan, namun ketika gempa sudah reda, pengunjung dan juga karyawan toko yang ada di Centre Point termasuk karyawan Lottemart kembali masuk ke dalam dan kondisi sudah mulai aman kembali.
“Sudah aman dan beberapa pengunjung sudah kembali melanjutkan aktifitas belanja kembali,” tuturnya.
Sementara itu, masyarakat Kota Medan dan sekitarnya, Senin (16/1/2016) menimbulkan kepanikan sehingga warga berhamburan keluar gedung.
Mita Novianty, menceritakan saat sedang makan di sebuah cafe di kawasan Multatuli, Medan tiba-tiba merasakan gempa bumi. Sehingga, langsung keluar gedung.
"Perasaanku merinding kali saat gempa tadi. Jadi langsung keluar dari kafe, kebetulan sedang nongkrong di lantai dua," ujarnya
Usai merasakan gempa, lanjutnya, kepalanya merasa pusing sehingga sempat duduk dan istirahat, sebelum pulang ke rumah.
"Waktu gempa itu rasanya oyong. Sehingga, tenangkan diri dulu, sebelum pulang ke rumah. Baru saja tiba di rumah ini," katanya.
Pernyataan serupa disampaikan Fajar Ningrum. Tatkala gempa menguncang kawasan Medan, ia sedang berbaring ke kamar.
"Waktu gempa itu, saya sedang tidur di kamar. Gempanya terasa kali dan tetangga rumah berhamburan keluar rumah. Jadi saya ikut keluar rumah," ujarnya.
Bila dibandingkan dengan gempa sebelumnya, katanya, gempa yang berpusat di darat 28 km barat daya sangat kuat.
"Kuat sekali gempa, jadi takut masuk rumah. Tadi, kami kumpul-kumpul dulu di luar khawatir ada gempa susulan," ungkapnya.