Heboh Medsos
Menyentak, Jawaban Kiai Gus Mus Menyasar Netizen yang Menghinanya, Dibilang Pret Banyak Omong
Kali ini pelakunya adalah pengguna akun jejaring sosial Twitter, @OdyiusJacare yang langsung menjadi menjadi bulan-bulanan netizen.
"Kemaren yang bela ulama NU apa sekarang juga masih mo #BelaUlama ??" kicau @kembangkertas97.
Ada pula netizen yang meminta publik jagat untuk melacak pemilik akun @OdyiusJacare tersebut.
"Teman-teman semua, mohon dilacak akun ini >> @OdyiusJacare << telah melakukan penistaan terhadap Guru kita, Gus Mus. Dia menistakan Ulama..!" kicau akun @YUDHA_PRIMAMNDR.
Berikut komentar-komentar lain dari para netizen:
@wijayalip: @odyiusjacare manusia yang merasa dirinya paling benar dan tidak paham tentang kondisi #Rezimikut2
@senengmaido: @OdyiusJacare mas odyusjacare bisa minta alamatnya? Aku kok pingin ngesun sampeyan mas.
@wijayaryputu: cuman kuli bangunan katanya
@MRel_batamy: @Takviri harusnya kita nyegoro kyak simbah yai @gusmusgusmu ngadepin orang kyak gitu pake tenaga malah ribet nanti
Baca: Wakil Bupati 44 Tahun Nikahi Gadis Berparas Ayu 27 Tahun, Berikut Mahar yang Diserahkannya
Baca: Polisi Sayur Bagi-bagi Gaji dan Gadai Rumah demi Tolong Warga, Diusir Istri hingga Berakhir Bahagia
Sebelumnya, Gus Mus juga pernah dihina melalui akun Twitter.
Pelakunya adalah Pandu Wijaya, seorang pekerja di perusahaan BUMN, PT Adhi Karya.
Akibat perbuatannya itu, netizen pemilik akun @panduwijaya_ itu langsung dikecam banyak orang, khususnya warga NU (Nahdlatul Ulama).
Mereka menganggap, cuitan Pandu Wijaya tersebut sangat tidak sopan dan jauh dari adab mengingat bahwa Gus Mus yang merupakan sosok pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang tersebut adalah sosok yang sangat dihormati banyak orang karena ilmu dan kharismanya.
Penghinaan terhadap Gus Mus tersebut bermula ketika Gus Mus melalui akun Twitter berkomentar soal sholat Jumat di ibukota yang rencananya akan digelar di jalan raya.
Dalam cuitannya itu yang dibuat Rabu (23/11/2016) tersebut, Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu mengatakan demikian:
1. Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar.