Breaking News

Pilgub Jakarta

Ahok Diminta Sowan ke KH Maimoen Zubair, Ada Apa Gerangan?

Ahok menghadiri Istigosah Kebangsaan bersama warga Nahdliyin DKI Jakarta. Ahok diminta untuk sowan pada KH. Maimoen Zubair.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sowan ke Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal dan menemui pengasuh ponpes, KH Nuril Arifin atau Gus Nuril, di Jalan Sodong Utara, Cipinang, Jakarta Timur, Senin (9/1/2017). (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza) 

TRIBUN-MEDAN.com - Calon Gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri Istigosah Kebangsaan bersama warga Nahdliyin DKI Jakarta, di halaman Masjid Al Huda, Jalan Talang nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.

Dalam kesempatan itu, Ahok diminta untuk sowan ke kiai besar Nahdlatul Ulama (NU) KH. Maimoen Zubair.

Baca: Gus Nuril: Sekarang Banyak yang Mendadak NU, Kapan Ente Jadi NU?

Baca: Saat Hujan Deras Mendadak Seorang Ibu Menarik Ahok ke Teras Rumah, Apa yang Terjadi?

Baca: Terungkap, Ahok Sempat Minta Pengacaranya Tidak Banyak Ajukan Pertanyaan pada Ketua MUI

Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nuril menuturkan, ada andil besar dari tokoh ulama besar keturunan Cina atau Tionghoa terhadap NU.

"Kemarin (beberapa waktu lalu) dalam pertemuan Kapolri dengan para ulama, ada pesan dari KH. Maimoen Zubair," ujar Gus Nuril di atas panggung.

Menurutnya, KH. Maimoen Zubair adalah sesepuh, ulama NU yang ayahnya berasal dari Bangka Belitung yang bernama Kiai Zubair.

"Kiai Zubair ada keturunan dari Aga Khan, yaitu saudaranya Kubilai Khan (Raja Mongolia)," kata Gus Nuril.

Dirinyabb menjelaskan, dari Bangka Belitung, ayah KH. Maimoen pindah ke Sarang, Rembang, Jawa Tengah, dan memperistri putri kiai NU di sana.

Baca: Blak-blakan, Para Artis yang Ditawar Pria Hidung Belang dari Ratusan Juta hingga Rp 1 Miliar

Baca: Istri Tahu Suami Rutin Genjot Pelacur Remaja Mungil hingga Sisihkan Gaji, Tabir Gelap Tersibak

Baca: Kisah Mengharukan di Balik Foto Bayi Tersenyum meski Didera Sakit Hebat, Videonya Viral

"Dari Bangka Belitung beliau pindah ke Sarang dan menjadi menantunya keluarga besar Mbah Saman, bapaknya Mbah Saman namanya Mbah Yaman, ternyata memang keturunan Tionghoa. Jadi orang Tionghoa yang membangun masjid besar di Sarang," katanya.

Untuk itu Gus Nuril meminta Ahok untuk datang bersilaturahmi ke tempatnya KH. Maimoen Zubair.

"Jadi mas Ahok kualat kalau tidak main (datang) ke sana," katanya.

Gus Nuril Tuding Ada Pihak yang Sengaja 'Menggoreng"

Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein, menyayangkan banyak provokasi yang terjadi beberapa hari ke belakang ini.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Gus Nuril tersebut, banyak pihak tak bertanggungjawab memprovokasi NU.

"Sekarang ini banyak orang jualan 'penggorengan', NU saking cantiknya dianggap tahu bulat, digoreng sana goreng sini," kata Gus Nuril, dalam istighosah kebangsaan Nahdliyin wilayah DKI Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.

Gus Nuril mengatakan, provokasi terjadi setelah timbulnya permasalahan antara terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin.

Ma'ruf menjadi saksi dalam persidangan dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok.

"(Masalah ini) digoreng, (banyak orang) mendadak jadi NU."

"Gimana ente ulama dihina, enggak mau bangkit, enggak mau bela?' Kapan ente jadi NU? Pas Gus Mus dihina, enggak ada yang bela," tanya Gus Nuril.

Kemudian, Gus Nuril mengajak anggota Banser Jakarta Selatan Muhammad Wasroni yang berencana akan melakukan aksi di Rumah Lembang, pada Selasa (7/2/2017).

Banser berencana menyambangi markas pemenangan tim Ahok-Djarot untuk menuntut permintaan maaf Ahok secara langsung kepada Ma'ruf.

Gus Nuril kemudian mengajak Wasroni untuk naik ke atas panggung.

Wasroni menyalami Ahok dan beberapa politisi lain yang duduk di atas panggung seperti Djan Faridz dan Humphrey Djemat.

Selain itu, Wasroni juga mencium tangan Nusron Wahid.

"Padahal (Wasroni) wong e (orangnya) paling baik lho, hanya gara-gara 'penggorengan', mau kerahkan 500 Banser ke Rumah Lembang."

"Sudah damai ya, enggak jadi penggerudukan, Ahok tenang aja," kata Gus Nuril setelah melihat Ahok dan Wasroni salaman bersama.

Pada persidangan, Selasa (31/1/2017), tim kuasa hukum Ahok mencecar Ma'ruf mengenai terbitnya pendapat dan sikap keagamaan MUI, dugaan dukungan kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, hingga telepon antara Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ma'ruf.

Beberapa pihak dari NU mengecam sikap Ahok yang sempat disebut akan memproses hukum Ma'ruf.

Belakangan, Ahok membantah akan memproses hukum Ma'ruf.

Dia menyebut akan mempolisikan saksi pelapor yang diduga memberi keterangan palsu.

Seperti Muchsin Al Attas dan Novel Bamukmin.

Ahok kemudian meminta maaf melalui keterangan tertulis kepada wartawan dan sebuah tayangan video.

Dia meminta maaf karena dianggap memojokkan Ma'ruf saat persidangan kasus dugaan penodaan agama.

(KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza/Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved