Pelecehan Seksual
Hajab, Dua Kali Raba Bagian Sensitif Gadis, Pria Ini Mesti Berurusan dengan Polisi
“Hu dua kali meraba-raba bagian sensitif saya. Yang pertama saya tidak sadar karena seperti dalam mimpi. Kemudian kali kedua, ketika sampai di kawasan
TRIBUN-MEDAN.com Sar (20), seorang gadis asal Kota Medan, melaporkan Hu (50) atas dugaan melakukan pelecehan seksual di dalam bus Kurnia yang dia tumpangi dalam perjalanan dari Medan menuju Lhokseumawe pada Senin, 6 Februari 2017.
Sar bercerita kenal dengan pelaku saat berada dalam bus karena duduk bersebelahan, saat itu saya ketiduran dalam bus.
Baca: Puteri Indonesia Beber Perlakuan Tak Menyenangkan, Ini Bagian Tubuhnya yang Dijamah

Baca: Teramat Memilukan, Kapolsek Ini Terpukul saat Bayi Alfa Minta ASI ketika Jasad Sang Bunda Diantarnya
Baca: Tak Setia sampai Akhir, Teman Anies Putuskan Pilih Ahok, Tulisan Perpisahan nan Menohok Kalbu
Baca: Markobar Dirumorkan Kandung Minyak Babi, Jawaban Gibran Putra Jokowi Sungguh Mengejutkan
“Hu dua kali meraba-raba bagian sensitif saya. Yang pertama saya tidak sadar karena seperti dalam mimpi. Kemudian kali kedua, ketika sampai di kawasan Geudong, Aceh Utara dia kembali meraba, sehingga saya terkejut dan menjerit di dalam bus itu,” kata Sar kepada Serambinews.com, via telepon Rabu, (8/2/2017).
Sar menambahkan, mereka sudah sepakat untuk menyelesaikan masalah ketika sudah turun di Lhokseumawe.
Namun, tiba-tiba pelaku turun dan korban mencoba mengikuti.
"Saya katakan kepada pelaku Hu, kenapa kopernya ikut dibawa. Tetapi Hu mengabaikan kata-kata saya, lalu dia jumpai sopir bus dan berbincang-bincang. Tak lama kemudian sekitar 5 menit, sopir jumpai saya dan mengatakan sudah mengambil KTP Hu. Kemudian saya jawab, kalau identitas saja bisa saja dia menipu. Setelah itu sopir malah membentak-bentak saya dan pelakupun menghilang,” ujarnya.
Baca: DPR Temukan Paket Berisi 36 e-KTP dan 32 dari Kamboja Muncul Spekulasi Ini
Baca: Selingkuh Bikin Heboh, Mahasiswi UMSU Rebutan Mobil Jazz dengan Pacar Berusia 56 Tahun
Baca: Sidang Kasus Guru Tewas Dikeroyok, Bagaimana Mau Bijaksana Hakimnya Tidur dari Awal Sidang

Setelah kejadian itu, korban setelah sampai di Simpang Selat Malaka, Kota Lhokseumawe, dia pulang ke rumah dan didampingi keluarganya langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Lhokseumawe.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim, Ipda Lilisma Suryani membenarkan telah ada laporan tersebut terkait kasus pelecehan seksual dengan Nomor LP/78/II/2017/Aceh/Res Lhokseumawe pada 6 Januari 2017.
"Saat ini sedang kita lakukan pengembangan kasusnya,” kata Lilis.
Guru Agama Cabuli Murid Perempuan
Murid yang menjadi korban dugaan perlakukan pelecehan seksual seorang guru agama di sebuah sekolah dasar di Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang ternyata tidak hanya murid perempuan.

TRIBUN JABAR/RAGIL WISNU SAPUTRA
Sejumlah orang tua murid kelas 1 sekolah dasar di Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, berbondong-bondong mendatangi Mapolsek Jatinangor, Selasa (24/1/2017).
Sejumlah murid laki-laki pun banyak menjadi sasaran nafsu bejat tenaga pendidik tersebut.
Setelah mengetahui kejadian itu sejumlah orang tua murid pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jatinangor, Selasa (24/1/2017).
Salah seorang orang tua murid IW (30) mengatakan, akibat kejadian tersebut anaknya mengalami trauma. Anaknya tidak pernah mau sekolah setiap Hari Jumat.
Baca: Puteri Indonesia Marah Tubuh Belakangnya Dijamah, di Dekatnya Ada Perwira Polisi dan TNI
Baca: Pembantu Rumah Tangga Ini Dibayar Rp 750 Ribu per Jam, Syaratnya Bekerja Telanjang Bulat

"Setiap Hari Jumat enggak mau sekolah. Itu pas pelajaran agama. Ternyata anak saya enggak mau ketemu gurunya. Takut kalau nanti dipegang-pegang itunya lagi," ujar IW saat ditanyai Tribun saat melapor bersama orang tua siswa lainnya di Mapolsek Jatinangor ihwal kejadian tersebut.
Orang tua siswa lain, UR (40) mengatakan hal yang senada. Ia juga mengatakan akibat peristiwa tersebut anaknya juga mengalami trauma yang mendalam. Anaknya yang rajin ke sekolah menjadi pendiam dan tidak mau sekolah.
"Anak saya jadi enggak mau sekolah. Padahal anak saya rajin sekali ke sekolah. Sebelum kejadian ini anak saya malah bangun tidur saja enggak pernah minta dibangunin tapi bangun sendiri," katanya.
(SerambiNews/ TribunJabar)