Damprat dan Pukul Anggota DPR, Presdir PT Freeport Indonesia Chappy Hakim Dianggap Arogan
"Waktu itu saya mau nyalamin dia. Waktu tangan saya ulurkan dia menepis tangan saya. Lalu menunjuk-nunjuk saya sambil teriak,"
TRIBUN-MEDAN.com - Anggota komisi VII fraksi Hanura DPR RI, Farid Alfauzi mengaku tersinggung dengan sikap arogan Presdir PT Freeport Indonesia Chappy Hakim yang mendamprat koleganya sesama wakil rakyat, Mochtar Tompo.
Apalagi, menurutnya aksi kasar Chappy tersebut dilakukan di gedung wakil rakyat.
Baca: Woow Raksasa Hollywood Garap Pembuatan Film Wiro Sableng 212
Baca: Puteri Indonesia Beber Perlakuan Tak Menyenangkan, Ini Bagian Tubuhnya yang Dijamah
Baca: Istri Muda Mau Turuti Keinginan Kiwil yang Sungguh Mencengangkan
Baca: Sembari Tersenyum Dimas Kanjeng Layani Selfie Bareng Mahasiswa di Pengadilan
Baca: Pengakuan Caca Usai Dipukul Besi, Andika Mengurungnya di Kamar Hotel Sebelum Mengajaknya Konser

Farid menilai tindakan Chappy memperlihatkan hinaan Freeport terhadap bangsa Indonesia. Pasalnya, kata dia, kehadiran Chappy di gedung DPR mewakili korporasi Minerba asal Amerika Serikat tersebut.
"Tindakan arogansi yang ditunjukkan Presdir PT. Freeport Indonesia Chappy Hakim seusai rapat dengan komisi VII DPR merupakan bentuk penghinaan terhadap bangsa dan negara. Tidak seharusnya pejabat perusahaan yang mewakili korporasi luar negeri bertindak semaunya sendiri bahkan mengkasari anggota DPR yang wewakili rakyat Indonesia di gedung parlemen yang terhormat," ujar Kapoksi fraksi Hanura untuk komisi VII DPR tersebut di Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Baca: Paling Kuat 4,5 SR, Gempa Tak Hanya Sekali, Namun Empat Kali Guncang Kota Medan
Baca: Inilah Pesan Khusus Pengurus Istiqlal untuk Peserta Aksi 112 yang Diungkap Polisi
Baca: Luna Maya Jadi Korban Kekejaman Netizen, Ditagih Video Part 2 dengan Ariel, Begini Balasan Luna
Farid meminta pemerintah buka mata atas perilaku tidak normal Chappy. Karena itu, Ia mendesak pemerintah segera memutus seluruh kerjasama dengan PT Freeport sebagai protes atas tindakan Chappy.
"Ini Freeport benar benar menginjak harga diri bangsa. Chappy yang sebenarnya mewakili korporasi tidak mengindahkan etika saat melaksanakan tugasnya melakukan rapat bersama dengan anggota parlemen Indonesia. Kami meminta agar pemerintah memutus segala bentuk kerjasama dengan Freeport," tuturnya.
Lebih lanjut Farid mendesak Chappy beserta perwakilan PT Freeport segera meminta maaf kepada Mochtar, Institusi DPR serta pemerintah.
"Kami fraksi Hanura akan segera menggalang dukungan untuk membentuk panja Chappy dan Freeport. Kami juga fraksi Hanura segera menyurati pimpinan DPR supaya mendukung usaha yang akan kami galang. Karena, tidak ada alasan korporasi internasional yang selama ini mengeruk keuntungan di negeri kita justru menghina bangsa dan negara yang kita cintai ini," paparnya.
Diketahui, insiden kekerasan mewarnai pelaksanaan rapat tertutup antara komisi VII DPR dengan jajaran direksi PT Freeport Indonesia di ruang rapat komisi VII DPR, Senayan, Kamis (9/2/2017). Seorang anggota komisi VII fraksi Hanura Mochtar Tompo menjadi sasaran amukan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim.
Bantah Memukul
Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Marsekal (Purn) Chappy Hakim, mengklarifikasi insiden yang melibatkan dirinya dengan anggota Komisi VII DPR, Mukhtar Tompo, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII.
Saat itu rapat berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Baca: Wiranto Kedatangan Kawan Lama, Rizieq Shihab . . .
Baca: Batal Longmarch ke Bundaran HI Aksi 11 Februari Diubah Jadi Zikir dan Tausiah di Masjid Istiqlal
Chappy membantah telah memukul Mukhtar, seperti yang telah diberitakan sejumlah media. Hal itu, menurut dia, senada dengan pernyataan Mukhtar yang juga mengaku tak ada pemukulan.
"Seusai rapat bersama sembilan perusahaan tambang bersama Freeport, saudara Mukhtar menghampiri saya. Saya mempertanyakan tanggapannya mengenai ketidakkonsistenan perusahaan dan meminta dia menunjukan ketidakkonsistenannya," tutur Chappy melalui keterangan tertulis, Kamis (9/2/2017).
Namun, ia menambahkan, apa yang terjadi seusai rapat merupakan hal yang tak diinginkan oleh pihak mana pun.
"Dengan tulus saya memohon maaf dengan tulus kepada Komisi VII atas polemik yang terjadi," ujar Chappy.
Dia memastikan akan tetap mematuhi peraturan hukum di Indonesia terkait polemik yang terjadi saat rapat.
Ia pun berharap dapat terus bekerja sama dan berkontribusi untuk seluruh pemangku kepentingan di Papua dan Indonesia.
"Saya sangat menghargai atas semua masukan konstruktif yang diberikan oleh Komisi VII," kata dia.
Sebelumnya, Mukhtar menjelaskan insidennya dengan Chappy Hakim. Saat itu, ia mengaku hendak menyalami Chappy. Namun ajakan itu justru ditolak oleh Chappy.
"Waktu itu saya mau nyalamin dia. Waktu tangan saya ulurkan dia menepis tangan saya. Lalu menunjuk-nunjuk saya sambil teriak. 'Kau jangan macam-macam. Mana itu tidak konsisten. Mana? Saya ini konsisten, mana?" ujar Mukhtar menirukan suara Chappy.
Ia menjelaskan, awalnya dia hanya meminta konsistensi pernyataan PT Freeport Indonesia dalam pembangunan smelter di Gresik.
Namun ia merasa penjelasan yang diberikan oleh Freeport tidak konsisten.
Ketidakonsistenan itu terjadi karena penjelasan antara Freeport dengan pembangun di Gresik tidak sinkron.
"Padahal saya tidak menyampaikan pernyataan langsung yang ditujukan ke Pak Chappy. Saya hanya minta teman-teman dari Freeport agar jelas dan konsisten dalam menjawab pertanyaan. Dan Pak Chappy juga tidak memberikan pernyataan tadi," ujar politisi Partai Hanura itu.(*)