Jembatan Busuk Tetap Dipakai, Ternyata Milik . . .
Dua jembatan di sekitar lokasi proyek Podomoro City Deli Medan terlihat keropos dan tak memiliki tangga.
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Randy P.F Hutagaol
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kondisi mayoritas jembatan penyeberangan semakin hari semakin sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan pengamatan www.tribun-medan.com, dua jembatan di sekitar lokasi proyek Podomoro City Deli Medan terlihat keropos dan tak memiliki tangga.
Hal yang sama juga terlihat di jembatan penyeberangan Jalan Gatot Subroto..
Baca: NEWS VIDEO: Jembatan Berbau Pesing dan Keropos, Warga Ogah Gunakan Jembatan Penyeberangan
Kepala Dinas Perhubungan, Renward Parapat membenarkan bahwa terkait pengawasan jembatan penyeberangan merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan (Dishub).
Namun, ia menyebutkan bahwa seluruh jembatan penyeberangan telah ada sebelum ia menjabat kadis, dan dibangun oleh pihak swasta.
Baca: Lelaki Ini Terima Surat Suara Berisi Uang Rp 100 Ribu, Suruh Pilih Nomor 1
Baca: Polisi yang Ditangkap Polisi Ini Tak Cuma Curi Baterai Mobil tapi Juga Pukuli Sopir Angkot
Baca: Mengejutkan, Kondom Bekas Berserakan di Kawasan Kantor Humas Pemko, Begini Penjelasan Pejabat
"Benar, bagian dari perlengkapan jalan. Tapi yang ada saat ini punya pihak ketiga. Beberapa memang kurang bagus dan tidak bisa digunakan," kata Renward saat dihubungi Tribun.
Walau terlihat tak layak, Dishub belum mencantumkan perbaikan jembatan dalam anggaran 2017.
"Rp 5.5 miliar anggaran untuk perlengkapan jalan. Kita fokuskan kepada marka jalan dulu," sambung Renward.
Beberapa jembatan penyeberangan juga telah beralihfungsi sebagai lokasi papan reklame.
Ogah Gunakan Jembatan karena Hal Ini
Masyarakat Medan enggan menggunakan jembatan penyeberangan dan lebih memilih menyeberang di ramainya laju kendaraan bermotor.
Seorang pejalan kaki bernama Kurniawan lebih memilih tak menggunakan jembatan penyeberangan.
Selain harus menaiki puluhan anak tangga, Kurniawan menuturkan, bahwa ia tak nyaman lantaran di jembatan penyeberangan kerap ada gepeng (gelandangan dan pengemis).
"Capek naik, kadang di atas ada orang (gelandangan), kalau diancam pakai senjata tajam mana bisa minta tolong," kata Kurniawan di Jembatan Jalan Gatot Subroto, Senin (12/2).
Berdasarkan pengamatan Tribun, kondisi tiga jembatan penyeberangan di Jalan Putri Hijau dan Jalan Gatot Subroto terlihat keropos bahkan telah ditumbuhi rumput.
Anehnya, jembatan-jembatan ini juga tak memiliki anak tangga.
Demikian disebutkan Ketua Koalisi Pejalan Kami Medan, Karya Ersada Tarigan kepada www.tribun-medan.com, Senin (13/2/2017).
Karya Ersada menjelaskan mayoritas kondisi jembatan penyeberangan sangat buruk dan sudah tidak layak.
Tak hanya itu, jembatan penyebrangan juga dijadikan tempat pembuangan air kecil atau urine oleh segelintir orang.
"Jembatan banyak keropos, di malam hari juga tak ada penerangan. Bau lagi. Banyak yang buang air kecil," kata Karya Ersada.
Hal ini sebutnya sebagai cerminan ketidakpedulian pemerintah terhadap pejalan kaki.
Ia juga menceritakan bahwa banyak akses yang diperuntukkan kepada pejalan kaki telah beralih fungsi.
Seperti halnya dengan trotoar yang dijadikan lokasi parkir dan pedagang kaki lima.
"Kami hanya ingin melakoni pola hidup sehat. Tapi malah sering berkelahi sama tukang parkir. Pemerintah gagal mengontrol rakyatnya," ucapnya mengakhiri.
(cr2/tribun-medan.com)