Rencana Kabur Napi Sudah Dipersiapkan, Ini Otak Pelakunya
"Saya berkemungkinan 50 sampai 70 orang, Jangan-jangan lebih. Karena info rencana mereka menyambung satu ke satu lainnya. Terakhir ya udah kami..."
Laporan Wartawan Tribun / M Azhari Tanjung
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Pihak Lembaga Pemasyarakat Klas IIA Pematangsiantar terus mengusut upaya percobaan larinya Warga Binaan Pemasyarakat (WGB) yang telah digagalkan. Sedikitnya 70 orang sudah tercatat dalam upaya pelarian.
"Saya berkemungkinan 50 sampai 70 orang, Jangan-jangan lebih. Karena info rencana mereka menyambung satu ke satu lainnya. Terakhir ya udah kami masukkan dulu itu semua," ujar Kalapas, Mananti Sukardi Sianturi di ruangannya, Senin (20/2/2017).
Baca: Kasihan, Wanita Ini Badannya Terus Berbau Amis dan Bawang, Ternyata Idap Sindrom Langka
Baca: Annisa Banjir Protes Netizen Merujuk pada Lirik Lagu, Ada Apa Gerangan?
Baca: BNN Dalami Dugaan Pasokan Sabu dari Thailand
"KPLP sama semua petugas saya telpon, saya minta ke lapas semua. Saya bersyukur semua anggota saya standby," imbuhnya.
Kalapas Mananti Sukardi Sianturi, menjelaskan, kronologi perencanaan kabur diketahui sudah ada sejak bulan Desember tahun lalu oleh napi, dan otak pelarian di antaranya M Iqbal, Khanafi, dan Jesudas alias Ones.
"Otak pelaku perencanaan Iqbal, Khanafi dan Ones yang telah direncanakan pada Deaember lalu. Pengakuannya, dikarenakan hukuman yang diterima mereka tidak sesuai. Sehingga merencanakan hal itu bersama beberapa WBP di dalam masjid. Namun hal itu tetap diteruskan oleh beberapa tahanan walau pada tanggal 4 Februari lalu Khanafi dipindahkan ke lapas klas IA," bebernya.
Namun aksi itu dapat digagalkan oleh Kalapas dan Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) serta pegawai dan Staf lapas setelah mendapatkan informasi akurat dari salah seorang napi yang mengetahui rencana aksi kabur puluhan WBP.
Mendapatkan informasi itu dari pegawai bernama Agus Syahputra dan Binsar Panjaitan, Kalapas dan Kplp yang sehari sebelumnya menghadiri apel Siaga bersama Menkumham di Kanwil Kemenkumhan Medan langsung bergegas ke lapas klas IIA Pematangsiantar untuk menidaklanjut informasi.
Baca: Apel Gabungan Terakhir, Ini Pesan Anthony Siahaan Kepada ASN
Baca: Terkuak, Gaun Terakhir yang Dikenakan Putri Diana di Amerika Serikat
Baca: Ahok Berang: Lu Kira Gua Iseng Tiap Pagi Layani Warga ? Foto Itu Cuma Sambilan Bos
Kalapas, Kplp dan pegawai saat ini terus melakukan interogasi kepada WBP. Dan akhirnya WBP mengakui rencana aksinya yang akan dilakukan pada Minggu pagi, lantaran mengetahui pegawai yang bertugas sedikit. Tidak menutup kemungkinan ada napi lainnya yang terkait.
"Saat ini ke 12 WBP yang diduga otak dan punya peran penting dalam aksi percobaan pelarian sudah kami pindahkan. Dua orang ke Balige, dua orang ke siborong-borong, satu ke lubuk pakam, sati orang ke tarutung, dua orang ke tebingtinggi dan empat orang ke lapas kelas I Medan," jelasnya
Rencananya pada, Minggu (19/2/2017) kemarin jelasnya, para tahanan berencana kabur dengan cara menerobos pintu kantin saat mengantar makanan. Memang sebutnya, pintu parkir tersebut terbuka, saat petugas memgantar makanan untuk sarapan.
"Kesempatan ini lah yang mereka gunakan, saat lengah langsung kabur dan membobol Lp. Nantinya, kata para napi itu di depan pintu LP sudah ada menunggu jemputan untuK mereka," ucapnya.
Baca: NEWSVIDEO: Genangan Air Keluarkan Aroma Tak Sedap, Ini Harapan Warga ke Pemerintah
Baca: Aneh, Pascadikukuhkan, Mayoritas Pejabat Eselon Tak Tahu Jabatannya
Baca: London Love Story 2 Premiere di Medan
"Kalau soal jemputan itu, masih kami selidiki dan sudah memberikan informasinga kepada polisi," ucapnya
Biasanya pada hari minggu memang, hanya terdapat sedikit petugas yang menjaga. "Jadi tidak bisa dibayangkan, kalau rencana mereka berhasil. Saat hari minggu itu cuman ada sembilan orang petugas," terangnya.
(ari/tribun-medan.com)