Pilgub Jakarta
Titiek Soeharto Setelah Menyeberang ke Anies-Sandi: Lebih Takut Tuhan daripada Partai
Titiek pun mengaku tidak dapat teguran dari partai Golkar karena menyambangi Anies-Sandi.
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) telah mengunggah pertemuannya dengan pasangan Anies-Sandi di media sosial.
Hal itu diungkapkan Titiek dalam akun instagramnya.
Padahal Golkar mendukung calon petahana Ahok-Djarot.
Baca: Wow, Ini Bripda Hongcin Rupawan yang Bikin Polwan Lainnya Dihukum, Benarkah Ia Etnis China?

Baca: Sungguh Nekat, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Masuk ke Lokasi Baku Tembak
Baca: VIDEO: Polisi Akhirnya Tembak Terduga Teroris di Kelurahan Arjuna, Lihat Baku Tembaknya
Baca: Kapolda Bilang Peledakan Bom di Taman Pandawa Didalangi Calon Pengantin
Ketika dikonfirmasi mengenai dukungan kepada Anies-Sandi, Titiek tidak mau menjelaskan lebih detil.
Padahal diketahui partai Golkar mendukung petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat.
"Menurut kamu apa?" jawab Titiek kepada wartawan, di komplek parlemen, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Titiek pun mengaku tidak dapat teguran dari partai Golkar karena menyambangi Anies-Sandi.
Baca: Praperadilan Kasus Mobil Listrik Dahlan Iskan Dijadwalkan Berlangsung Hari Ini
Baca: Ahok Tertawa saat Mendengar Permintaan Ibu Ini
Baca: Si Ganteng Pangeran Mutaib Bakal Ikut Raja Salman ke Indonesia, Masih Lajang dan Jago Berkuda

Menurut Titiek tidak ada hubungannya Golkar dengan pertemuan pribadinya.
"Omongan apa? Kalau menurut pengurus partai kan yang mendukung," jelas Titiek.
Titiek pun memberi pernyataan bahwa ia lebih takut konsekuensi dari Tuhan daripada partai.
"Kalau saya lebih takut sama Tuhan daripada sama partai," kata Titiek.
Titiek mengaku pertemuannya dengan Anies-Sandi hanya sekedar silaturahmi saja.
Baca: Ahok Ikut Sambut Raja Salman Sesuai Protokol, Siapa Kebakaran Jenggot?
Baca: Melongok Gerak Ahok usai Cuti Kampanye, Ternyata . . .
Baca: Liburkan Pengawal yang Istrinya Melahirkan, Ini Alasan Sandiaga Uno yang Bikin Terpana
Alasan lainnya karena anaknya adalah tim sukses pasangan calon Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Silaturahmi saja kok. Saya kenal dua-duanya baik. Kebetulan juga anak saya tim suksesnya," ujar Titiek.
Titiek juga mengakui Prabowo Subianto juga menjadi tim sukses dari Anies-Sandi.
Jadi karena alasan tersebut Titiek mengunjungi pasangan calon nomor 3 yang lolos ke putaran kedua Pilkada DKI.
"Bapaknya (Prabowo) juga timsesnya," ungkap Titiek.
Baca: Guru SD Cantik Ini Meninggal Akibat Bus Masuk Jurang, Postingan Terakhirnya Dibanjiri Doa
Baca: Siswi Magang Asal Medan Kerap Alami Pelecehan Seks di Hotel Bintang Empat Batam
Baca: Mahershala Ali, Muslim Pertama yang Meraih Piala Oscar
Menurut Titiek tidak ada salahnya jika hanya memenuhi undangan makan malam saja.
Menurut Titiek hal tersebut tidak perlu ditolak.
"Diundang makan ya datang," ucap Titiek.
Lalu apakah Titiek mendapatkan sanksi?
"Menurut saya, jangan terlalu cepat kita berikan sanksi. Baiknya diajak dialog, diskusi, ditanyakan apa alasannya mendukung Anies," kata Akbar Tandjung, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar ketika dihubungi, Minggu (26/2/2017).
Akbar mengatakan harapan jajaran Partai Golkar mendukung pasangan Ahok-Djarot.
Baca: Wajib Tahu, Simak Syarat Ajukan KPR DP 1 Persen di BPJS Ketenagakerjaan
Baca: Jokowi Rampok Uang dari China Rp 1.737 T Australia Rp 40 T dan Menanti Raja Arab Saudi Rp 334 T
Sebab, DPP Golkar telah memutuskan memberi dukungan kepada pasangan nomor urut dua.
"Tentu saja jajaran Golkar di bawah diharapkan bisa mendukung dan mensosialisasikan keputusan DPP. memang begitulah aturan organisasi," kata Akbar.
Akbar menuturkan Partai Golkar semestinya proaktif menjelaskan alasan-alasan memberikan dukungan kepada pasangan kepala daerah.
"Sebaiknya dilakukan pendekatan kepada Titiek, diberikan penjelasan. Saya kira itu yang harus dilakukan DPP," ujar Akbar.
Akbar menuturkan dukungan terhadap calon kepala daerah merupakan hak individu seseorang.
"Tapi kalau berpedoman pada organisasi, tentu adalah apa yang ditetapkan organisasi," kata Akbar. (*)