Kunjungan Raja Arab Saudi

Tidak Hanya Ingin Menikmati Keindahan Bali, Inilah Misi di Balik Kunjungan Raja Salman

Di Indonesia, raja Salman dan rombongan akan berkunjung ke Bali.Selain itu, ada beberapa alasan mengenai kedatangan Raja Salman ke Indonesia.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3/2017). Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Raja Salman dan rombongan. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud menyita banyak perhatian masyarakat, khususnya di Indonesia.

Gegap-gempita penyambutan orang nomor satu di Arab ini telah tampak dari beberapa waktu lalu.

Namun, ternyata ia dan rombongan tidak hanya mengunjungi Indonesia saja, ada beberapa negara seperti Malaysia, Jepang, dan Cina juga akan dikunjungi.

Baca: Live Streaming Kedatangan Raja Salman ke Indonesia

Baca: Akhirnya, Raja Salman Tiba di Indonesia, Jokowi Lebih Dulu Berangkat ke Istana Bogor

Baca: Foto Ahok Sambut dan Jabat Tangan Raja Salman di Bandara Menyebar di Twitter

Di Indonesia, raja Salman dan rombongan akan berkunjung ke Bali.

Selain itu, ada beberapa alasan mengenai kedatangan Raja Salman ke negara-negara tersebut.

Berikut ini beberapa alasan yang telah dikutip Tribunwow.com dari BBC.com.

1. Melakukan diverisfikasi ekonomi

Arab Saudi sedang mencari cara untuk mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungan pada minyak.

Kerajaan telah terpuruk karena adanya penurunan harga minyak dunia.

Investasi di negara-negara, seperti Malaysia, mungkin tidak banyak menghasilkan investasi timbal-balik.

Namun, hati-hati dengan apa yang dikatakan oleh Raja Salman ketika ia berada di Cina dan Jepang.

Mereka telah menginvestasikan dana teknologi dengan perusahaan Jepang, Softbank.

Menurut analis, Saudi Arabia mencari investasi dalam bidang logistik, infrastruktur, dan teknologi dari Tokyo dan Beijing.

 2. Mempertahankan bisnis minyak mentah di Asia

Kunjungan ke negara-negara di Asia bukan hanya tentang membawa investasi ke Arab Saudi, tetapi juga untuk mempertahankan bisnis minyak mentah di Asia.

Hal ini tampak dari negara Cina yang telah menyusul Amerika Serikat sebagai importir minyak terbesar di dunia.

Berdasarkan data pada 2014, sebagian besar sumber energi yang dibutuhkan berasal dari Arab Saudi.

Oleh karena itu, Arab Saudi ingin memastikan agar ia tetap menjadi pemasok utama bagi Cina.

 3. Mencari investor potensial

Perusahaan minyak milik Pemerintah Arab Saudi, Saudi Aramco, akan menjual saham mereka secara umum mulai 2018.

Menurut laporan, hal ini akan menjadi flotasi saham terbesar di dunia meskipun ada beberapa pihak yang meragukannya.

Meskipun demikian, kunjungan Raja Salman kali ini akan meningkatkan minat para investor Asia untuk membeli saham di Saudi Aramco hingga mencapai 5%.

 4. Pengatan dalam investasi ziarah agama

Amerika Serikat merupakan sekutu Arab Saudi yang kuat, baik dari segi perdagangan maupun politik.

Namun, sistem perdagangan yang dibentuk oleh Pemerintahan Donald Trump, ternyata membuat bingung perusahaan sehingga Raja Salman memprioritaskan untuk melakukan perjalanan ke Asia sebelum ia bertolak ke Washington.

Perjalanan di negara dengan mayoritas muslim seperti Indonesia dan Malaysia tidak hanya akan membicarakan investasi di insfrastruktur fisik, tetapi juga investasi di bidang ziarah agama dan sekolah-sekolah.

 5. Memperluas pengaruh Islam

Upaya Pemerintah Saudi Arabia dalam memperluas pengaruh Islam telah dilakukan melalui investasi ke Malaysia dan Indonesia melalui Pemerintah Arab Saudi, badan amal agama, dan yayasan.

Namun, Pemerintah Arab Saudi saat ini mulai khawatir dengan perkembangan paham Wahabisme di Asia Tenggara yang dianggap sebagai kebangkitan Islam itu.

(BBC.com/Karishma Vaswani/Tribunwow.com/Galih Pangestu J)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved