Pilgub Jakarta
Sandiaga Uno akan Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Persoalan Apakah?
Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Mustakim membenarkan hal tersebut. Mustakim mengatakan bahwa Sandiaga dipanggil bukan sebagai saksi terlapor.
TRIBUN-MEDAN.com - Penyidik Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang meminta keterangan dari Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno, Jumat (10/3/2017), terkait kasus dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Baca: Patut Saja Pasal Ahok bikin Kelimpungan Anggota Dewan, Ternyata Isinya Mengerikan
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Asep Guntur Rahayu mengatakan Sandiaga akan dipanggil sebagai saksi atas sebuah kasus tindak pidana pencemaran nama baik atau fitnah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310 KUHP dan atau 311 KUHP yang terjadi pada pertengahan tahun 2013 lalu.
Baca: Menilik 4 Perbedaan Jokowi Terima Kedatangan SBY Dibanding Ketika Sambut Ketua Umum Parpol Lain
Baca: Bahaya, Kerap Unggah Foto Selfie, Wanita Ini Alami Hal Mengerikan hingga Suaminya Dipenjara
Baca: Masih Imut dan Comel Meski Sudah Jadi Ibu, Anda bakal Kaget saat Tahu Usia Sebenarnya Artis Ini
"Kejadiannya di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan," ujar Asep saat dihubungi, Kamis (9/3/2017).
Pelapor dalam kasus itu sendiri diketahui merupakan seorang perempuan bernama Dini Indrawati Septiani.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Mustakim membenarkan hal tersebut.
Mustakim mengatakan bahwa Sandiaga dipanggil bukan sebagai saksi terlapor.
Baca: Mengejutkan, Ternyata Ini Alasan Pemanggilan Sandiaga Uno, Kapolsek: Tentang Cewek-cewek
"Betul, sebagai saksi saja," ujar Mustakim.
Mustakim sendiri enggan menyebut, kasus apa yang dimaksud dalam panggilan ini.
"Nanti saja," tutupnya.
Ini Alasan Polisi Perlu Keterangan Sandiaga Uno di Polsek Tanah Abang
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dipanggil oleh penyidik Polsek Metro Tanah Abang untuk diperiksa hanya sebagai saksi.
Menurut Argo, dalam kasus ini Sandiaga bukanlah pihak yang berperkara. Pemanggilan Sandiaga sebagai saksi pada esok hari merupakan tindak lanjut dari sebuah laporan yang disampaikan seorang perempuan bernama Dini Indrawati Pada 7 November 2013.
"Itu kejadian masalah internal komunitas lari yang diketuai oleh yang bersangkutan. Yang berperkara itu salah satu anggota komunitas lari," ujar Argo kepada Kompas.com, Jumat (10/3/2017).
Baca: Mengejutkan, Ternyata Ini Alasan Pemanggilan Sandiaga Uno, Kapolsek: Tentang Cewek-cewek
Argo menambahkan, Dini membuat laporan polisi pada November 2013 lalu terkait pencemaran nama baik dan fitnah yang diatur dalam Pasal 310 KUHP dan Pasal 311 KUHP. Peristiwa yang dilaporkan itu diduga terjadi pada 31 Oktober 2013 di Gelora Bung Karno.
"Anggotanya itu ada yang saling ngata-ngatain lah sesama anggota komunitas itu, makanya dia sebagai ketua, kita panggil dulu, nanti keterangannya gimana," ucap dia. (Baca: Sandiaga Dijadwalkan Diperiksa soal Laporan yang Disampaikan pada 2013)
Argo menambahkan, dalam kasus ini polisi telah memeriksa pihak pelapor dan terlapor. Sandiaga diperiksa karena penyidik ingin mengetahui terkait kronologis kejadian tersebut.
"Kita belum tahu dia (Sandiaga) ada di situ atau tidak saat kejadian. Makanya kita mau mintai keterangan dulu," kata Argo.
Jangan Asal Bukan Ahok
Sementara itu, di sisi lain jelang Putaran Kedua Pilgub Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno mengaku prihatin dengan menyebarnya gerakan "Asal Bukan Ahok" yang memanaskan situasi putaran dua Pilkada Jakarta 2017.
Calon wakil gubernur nomor urut tiga tersebut meminta masyarakat Jakarta untuk mendengarkan program-program miliknya dan Anies Baswedan.
Begitu juga dengan program milik Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dalam enam minggu masa kampanye putaran dua.
"Jangan ada lagi gerakan penolakan terhadap satu pihak karena delapan belas bulan ini sangat memecah belah kita," ujar Sandiaga Uno.
"Mari kita isi enam bulan kampanye ini dengan program-program yang memberi harapan baru bagi masyarakat Jakarta," ajaknya.
Hal itu disampaikannya saat ditemui di Posko Sandi Uno di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/3/2017).
Sandiaga Uno juga menceritakan banyak pihak yang juga menyatakan kebencian kepada pihaknya via media sosial.
"Kalau ada yang menyampaikan di media sosial saya balas dengan ajakan duduk bersama dan kita cari apa masalahnya," katanya.
Ia pun tidak mempermasalahkan jika ada yang tidak mau memilih dirinya.
"Tapi jangan sampai ada kebencia, kami juga tidak mau ada kebencian terhadap Pak Basuki," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menyatakan bahwa bersama Anies Baswedan berkomitmen menyatukan warga Jakarta tanpa mendiskreditkan satu pihak lain.
"Kami jelas mendapat mandat dari berbagai organisasi untuk mempersatukan warga Jakarta. Toh siapa pun yang memimpin nanti akan bertujuan membawa kebaikan," kata Sandiaga Uno.
(Kompas.com/Tribunnews/Dennis Destryawan)