Pilgub Jakarta

Ini Kata Ustaz Syafii Disebut Tak Mau Salatkan Jenazah Bunda Neneng Gara-gara Mencoblos Ahok-Djarot

"Pokoknya saya tidak mau urusan sama mereka lagi, saya juga belum pernah ketemu mereka lagi setelah pemakaman,"

Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Sunengsih alias Neneng (47) tengah memegang foto mendiang Hindun bin Raisan (77). Jenazah Hindun pada 3 Maret lalu tidak dishalatkan di mushalla Al Mukmin, di wilayah Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan. Neneng meyakini hal itu karena sang ibunda adalah pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat. 

Ternyata bantuan dari sang ustaz ditanggapi lain oleh Neneg.

Putri bungsu almarhum bahkan menganggap Ustaz Safi'i menyarankan agar sang ibunda tidak dishalatkan di musholla, karena sang ibunda adalah pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat.

Muhammad Safi'i mengaku kecewa atas tuduhan tersebut.

"Seumur-umur saya baru kali ini (dituduh). Padahal sebelumnya almarhum bapaknya (Neneg) saya juga yang mengurus, saya juga jadi bingung, sekarang banyak (wartawan) yang mencari saya," katanya.

"Tidak betul (tuduhan Neneng), kewajiban orang Islam (terhadap jenazah) itu mendoakan, menshalatkan dan memakamkan," ujarnya.

Merasa Diperlakukan Demikian karena Coblos Ahok-Djarot

Penolakan tersebut menurutnya dikarenakan sang ibunda adalah salah satu warga DKI Jakarta yang memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI Jakarta pada 15 Februari lalu.

Sedangkan di wilayah tersebut, kabarnya sang ustaz adalah pendukung pasangan calon lain.

Neneng yang merupakan putri bungsu almarhum mengaku masih ingat betul, pada Selasa pekan lalu sekitar pukul 13.30 WIB, sang ibunda mengembuskan nafas terakhirnya akibat penyakit darah tinggi.

Ia kemudian menyambangi kediaman sang ustaz, yang tidak jauh dari kediamannya itu.

Ustaz tersebut lalu datang ke kediamannya.'

Namun yang membuatnya terkejut, adalah jawaban sang ustaz ketika ia meminta sang ibunda di shalatkan di asjid Al Mukmin yang lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari kediamannya itu.

"Percuma Neng. Nggak ada orang, udah di rumah saja (shalatnya), nanti gue yang mimpin," ujar Neneng mengulangi pernyataan sang ustaz.

Alhasil mulai dari prosesi memandikan jenazah hingga shalat jenazah untuk almarhum perempuan berumur 77 tahun tersebut, di gelar di kediamannya itu.

Baca: Menyembul Tuduhan Yoyo usai Jasad Diabaikan 1 Jam, Kalau Mau Jenazah Disalatkan Coblos Anies-Sandi

Sebuah spanduk mengarahkan warga untuk memilih paslon tertentu di lingkungan RT 05/02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jumat (10/3/2017). (Warta Kota/Gopis Simatupang)
Sebuah spanduk mengarahkan warga untuk memilih paslon tertentu di lingkungan RT 05/02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jumat (10/3/2017). (Warta Kota/Gopis Simatupang) (Warta Kota/Gopis Simatupang)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved