Catatan Kriminal
Ahli Keamanan Siber Ungkap Bagaimana Si Remaja Haikal Bisa Membobol Situs Tiket.com
Polisi meringkus pembobol situs jual beli tiket online www.tiket.com, seorang remaja 19 tahun bernama Haikal.
Baca: Bercerai di Tengah Kasus Korupsi Mantan Suami, Begini Potret Kehidupan Pedangdut Cantik Ini Sekarang
Baca: Sekjen Forum Umat Islam Ditangkap di Hotel Kempinski, Netizen Beberkan Tarif Hotel yang Fantastis
Namun Taufik menambahkan, bila ditarik dari kesimpulan tersebut, masih terlalu banyak hal yang dapat dijadikan dugaan karena tidak hanya SQL Injection yang dapat membuat seseorang berhasil memperoleh akses masuk.
"Masih cukup banyak model serangan lain," jelas Taufik.
Taufik juga mencontohkan kasus Yahoo, yaitu dengan mengirimkan sesuatu yang malicious (malware / halaman palsu dengan keylogger / lainnya) ke individu yang memiliki peranan di dalam sistem.
Yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan pencurian data setelah penyerang berhasil mengambil akun untuk mengambil alih komputer yang dipakai individu terkait atau sistem yang dikelola.
Bobol 4.600 Situs
Otak pelaku sindikat peretas atau hacker remaja terhadap situs jual beli tiket online, tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar, Haikal alias SH (19 th), berhasil dibekuk petugas Siber Bareskrim Polri di perumahan Pesona Gintung Residen, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/3/2017) siang.
Tiga anak buahnya lebih dulu dibekuk di Balikpapan, Kalimantan Timur, dua hari lalu.
Haikal terbilang hacker hebat.
Sebab, usianya baru 19 tahun dan hanya lulusan SMP, tapi sudah berhasil meretas lebih 4.600 situs.
Situs pemerintah pusat dan daerah hingga institusi Polri pernah dijebolnya.
Demikian disampaikan Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (30/3/2017).
"Dari pemeriksaan ketiga tersangka, saudara SH selaku pembobol telah berhasil membobol lebih dari 4.600 situs. Di antaranya situs milik polri juga ada, situs milik pemerintah pusat dan daerah, beberapa situs luar negeri dan bahkan situs ojek inline juga dibobol," ungkap Rikwanto.
Haikal tidak semata bertujuan mencari keuntungan saat ingin menjebol suatu situs. Tapi, ia juga sering meretas suatu situs, seperti situs lembaga tertentu, demi "unjuk gigi".