Pemerintah Diminta Turun Tangan, Kawanan Ular Pemangsa Akbar Bermunculan, Kali Ini Korbannya . .
Ular piton raksasa yang menelan Akbar sudah dilumpuhkan warga. Namun, bukan berarti warga di daerah tersebut bisa bernapas lega. Kali ini ..
Ayah almarhum Akbar, Muhammad Ramli (50), tidak kaget mendengar ulat piton memburu mangsa ayam.
Dia tahu Salubiro, khususnya, merupakan sarang piton.
Ramli meminta pemerintah turun tangan atas kejadian yang menimpa putra sulungnya itu.
"Kami berharap, ada upaya dari pemerintah atas kejadian ini," katanya kepada Tribunsulbar.com di kediaman duka, Salubiro, kemarin.
"Kalau memang tidak ada bantuan secara materi, setidaknya Pemerintah Daerah ada upaya mengimbau warga membersihkan kebunnya," ujar Ramli menambahkan.
Menurutnya, membiarkan kebun sawit semrawut sama saja memelihara ular buas.
"Apalagi kita tahu, memang dari dulu di sini banyak ular piton," ujarnya.
Baca: Syok, Delapan Bulan Pacaran dan Ngaku Suka Gituan, Rizki Baru Sadar Kekasihnya Punya Burung
Baca: Siti Nurhaliza Tak Sungkan, Blak-blakan Urai Perasaan Lihat Menantu Melahirkan Cucu Buatnya
Ramli juga sudah tahu, jika pemberintaan tribun-timur.com tentang anaknya, juga menjadi perhatian media asing.
Tetapi, dia menyayangkan pemerintah setempat, Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah, seolah tak tahu.
"Pemerintah di sini kayak jalan sendiri-sendiri, buktinya ini kejadian sudah diberitakan di mana-mana, tapi belum satu pun yang datang melihat lokasi kejadian ini," katanya.
Senada Ramli, tetangganya bernama Abidin, juga menilai pemerintah cuek.
"Jangankan datang di sini, ungkapan belasungkawa pun tidak ada," kata petani sawit tersebut.
Baca: Sedang Asyik Berpidato, Prabowo Diteriaki Makar, Ini yang Dilakukan Prabowo usai Teriakan Itu