Rapat DPD RI Ricuh, Nawardi Diseret Turun Podium oleh Sesama Anggota DPD

"Orang bodoh pun mengerti ini salah ketik dan ini tidak mengubah substansi," kata nggota DPD RI asal Maluku, Anna Latuconsina.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Rapat Paripurna DPD, Senin (3/4/2017) berujung ricuh. 

Suasana menjadi ricuh. Sejumlah personel Pengaman Dalam (Pamdal) maju ke depan ruang sidang untuk ikut mengamankan.

"Itu ngapain naik ke atas podium!" ujar suara lainnya.

Suara kemudian bersahut-sahutan lewat pengeras suara di meja rapat. Di tengah-tengah kerusuhan, sempat terdengar suara adzan yang mengalun dari pengeras suara.

Suara adzan tersebut dilanjutkan dengan baca-bacaan istigfar. Belakangan, suara nyanyian Indonesia Raya ikut mengalun di tengah-tengah kerusuhan.

"Jangan nyanyi. Menghina Indonesia Raya kalau rusuh," tutur GKR Hemas.

"Paripurna buka dulu lah. Dipimpin siapa terserah, tapi buka dulu. Pimpinan sementara enggak bisa otomatis," sahut anggota lainnya.

Kerusuhan berlangsung sekitar 30 menit. Hingga rapat dibuka, suara-suara interupsi terus diajukan.

Termasuk saat pimpinan DPD menunjuk Sekretaris Jenderal DPD untuk membacakan hasil panmus putusan MA.

Hingga Pukul 15.05 WIB, rapat masih diwarnai sahutan-sahutan interupsi.

"Kalau tidak bisa dilanjutkan kami skors," ucap Hemas. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved