Pembunuhan Sadis
Lolos dari Pembunuhan Sadis, Dahi Bayi 4 Tahun Ini Dicium Gubernur, Ini Kenangan Terakhir sang Bayi
Gubernur Sumatera Utara,Tengku Erry Nuradi mencium kening K, balita berusia 4 tahun yang selamat dari pembunuhan sadis satu keluarga.
‘’Pemerintah Provinsi berjanji siap membantu biaya pendidikan Kinara kelak jika diperlukan. Pasti kita membantu,’’ sebut Erry yang datang membesuk didampingi Kadis Pendidikan Provsu Arsyad Lubis dan Kabag Humas Indah Dwi Kumala
Selama di RS Bhayangkara Polda Sumut, Erry disambut Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Medan AKBP Nyoman Eddy Purna Wirawan.
"Kondisinya stabil, sudah mulai membaik dan lebih tenang.Namun untuk memulihkan kondisi psikologisnya pascatrauma, kami akan memberikan pendampingan secara intensif kepada K, baik secara medis maupun psikis," ungkapnya.
Foto Kenangan Terakhir 4 April Silam
Pembunuhan satu keluarga di Jl Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli cukup menyita perhatian publik.
Pasalnya pembuhuhan itu terbilang keji hingga menghabisi nyawa lima orang sekaligus.

Foto terakhir ini merupakan kenanangan bagi K (4) bocah yang ditinggalkan masih hidup dalam tragedi berdarah itu.
Dalam foto ini saat terakhir korban Riyanto (40) bersama istrinya Sri Ariyani (35) dan putri bungsunya Kinaya (4) menghadiri hajatan pesta pernikahan kerabatnya 4 April 2017.
Hingga kini siapa pelaku pembunuhan ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian masih berusaha mengungkap dalang dibalik peristiwa tersebut.

Pelaku pembunuhan disebut-sebut merupakan orang dekat para korban.
K merupakan saksi kunci yang masih hidup dan bisa mengungkap tabir misteri pembunuhan ini.
Syaratnya balita itu mengingat wajah para pelaku dan dalam keadaan sadar saat peristiwa pembantaian berlangsung.
Adapun Kinara sebelumnya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Medica, karena mengalami luka pada bagian kepala, wajah dan mata sebelah kiri.
Diduga dilakukan oleh pelaku pembunuhan, dia kemudian selamat setelah ditinggalkan dan ditemukan dalam keadaan hidup.
Pemakaman Riyanto (40) bersama istrinya Sri Ariyani (35) serta dua anaknya Naya (13) dan Gilang (8) serta Sumarni (60) yang merupakan mertuanya, satu keluarga yang dibunuh di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli diwarnai isak tangis.