Pembunuhan Sadis

Edan, Tersangka Pembunuh Sadis Sempat Melakukan Hal ini di Rumah Duka Keluarga yang Dibantainya

Tersangka pembunuhan satu keluarga Riyanto di Mabar yakni Andi Lala alias Andi Matalata terbilang pembunuh berdarah dingin.

TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Polda Sumatera Utara menetapkan Andi Matalata alias Andi Lala (34), Selasa (11/4/2017) sore, sebagai tersangka pembunuhan Riyanto dan anggota keluarganya. Warga Jalan Pembangunan II, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Deliserdang, itu masuk dalam daftar pencarian orang. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Artinya, tidak banyak cerita tentang masalah keluarga ataupun permasalahan lain kepada teman dekat.

Oleh sebab itu, banyak warga yang kecewa dengan perbuatan pembunuhan itu.

"Yang saya tahu dari cerita warga lainnya. Pada Sabtu (8/4) Andi Lala rental mobil Wak Ucok Gondrong yang rumahnya di Gang Masjid-II Lubukpakam. Wak Ucok dan istrinya juga sudah di bawa ke Polda Sumut," katanya.

Warisan

Andi Matalata alias Andi Lala, bersama istrinya Reni Safitri, dikenal sebagai pribadi yang baik di lingkungan rumahnya.

Andi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan lima orang satu keluarga yang tidak lain masih keluarganya sendiri.

“Andi sendiri memang asli orang sini, sementara perempuannya orang Seirempah. Nenek Reni orang sini,“ kata warga Rohaya.

Warga lainnya Tukino menjelaskan orangtua Andi sakit-sakitan.

Sudah 10 tahun menikah, Andi dan Reni dikaruniai seorang putra dan kini duduk di kelas lima sekolah dasar.

“Andi Lala itu kawanku sekelas dulu, waktu masih sekolah, kawanku akrab sekali,“ Tukino menambahkan.

Warga sekitar menceritakan Andi yang hobi bersepeda, sehari-harinya bekerja mengelas di samping rumahnya. Terkadang Andi menyewakan tenda pesta pernikahan.

“Reni ini istri solehah, baik sekali, memakai kerudung ke mana-mana. Dipukuli suaminya pun sabar, sebelum kejadian mereka sempat ribut dan para tetangga dengar,“ kata Rohaya.

“Biasanya ikut pengajian dan pegang uang kas pengajian dan kemalangan, Reni juga anggota perwiritan Al Ikhlas di kampung ini,“ tambah dia.

“Kalau dipukuli suaminya Reni enggak pernah melawan, dia diam saja. Reni orangnya tertutup tidak banyak bicara. Kawan dekat sini, yang ada depot air minum keluarganya semua,“ kata dia.

Banyak warga tidak menduga Andi membunuj karena rajin salat dan ketua remaja masjid. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved