Istri Nelayan Tusuk dan Habisi Nyawa Bayinya Sambil Tertawa Riang
"Beti mengaku kurang mendapat perhatian dari suami. Suaminya lebih perhatian kepada orangtuanya sendiri dibandikan dengan dirinya," ujar Yopi meniruka
Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra mengatakan, pelaku membunuh anaknya dengan senjata tajam. Beti langsung diamankan warga dan saat ini sudah berada di Mapolsek Tanjungan.
"Pelakunya sudah kita amankan di Mapolsek Tanjungan untuk menjalani pemeriksaan. Sedangkan korban Revan usai kejadian langsung dibawa ke RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung untuk divisum," kata Adi Ferdian, Jumat. Setelah divisum, Andrianto membawa jasad anaknya ke Pesawaran.
Berdasarkan pengakuan pelaku, kata dia, pembunuhan itu dilakukan secara tidak sadar. Beti mengaku mendapatkan bisikan gaib untuk membunuh anaknya.
"Pelaku mengaku dapat bisikan halus (gaib). Senjata tajam yang digunakannya lalu dibuang ke laut," ujar Adi.
Ia menambahkan, pihaknya akan melibatkan para ahli untuk memeriksa kejiwaaan Beti. "Kita akan memeriksa kondisi kejiwaannya," pungkasnya.
Kasatreskrim Polres Lamsel AKP Rizal Efendi mengatakan, pelaku baru menyadari perbuatannya tak lama setelah peristiwa nahas itu.
"Setelah anaknya meninggal, pelaku baru menyadari dan sangat menyesal akibat kejadian tersebut," ungkapnya.
Benteng Agama
Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan, prihatin dengan peristiwa di Desa Rangai Tritunggal, Katibung. Ia menilai keimanan yang rendah seringkali membuat orang melakukan tindakan di luar batas kewajaran.
"Saya turut prihatin. Saat ini harus kita akui umat mulai menurun dalam mengamalkan ajaran agama. Padahal agama menjadi benteng jiwa dan menuntun kita dalam kondisi apapun," ujar Zainudin, kemarin.
Bupati mengatakan, telah menginstruksikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak serta Camat Katibung untuk datang langsung.
Menurut Zainudin, peristiwa ini perlu jadi pelajaran masyarakat tentang pentingnya memupuk keimanan diri secara terus menerus.
"Peristiwa ini jadi pelajaran kita bersama," kata Zainudin.
Camat Katibung, Hendra Jaya, mengatakan, Beti dan suaminya baru sekitar dua bulan tinggal di Dusun Rangai Barat. Keduanya warga pindahan dari Padang Cermin, Pesawaran.
Sang suami sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Selama dua bulan pindah dan tinggal di Dusun Rangai Barat, kata Hendra, menurut penuturan warga, Beti merupakan sosok pendiam.
"Pelaku dikenal para tetangganya merupakan pribadi pendiam. Selama ini tidak pernah ada pertengkaran antara pelaku dengan suaminya. Karena itu, warga kaget atas peristiwa ini," ungkap Hendra. (*)