Ayu Dihipnotis Pembeli di Warungnya, Uang Rp 17 Juta Raib dalam Sekejap
Ia merasa aneh, karena saat mengetahui tasnya hilang tidak ingat dengan peristiwa dua orang yang beli kopi siap seduh itu.
TRIBUN-MEDAN.com - Dengan wajah murung I Gusti Ayu Suartini (45) menceritakan bahwa dirinya mengalami musibah sehingga uang Rp 17 untuk modal toko kelontong raib dibawa orang yang tidak dikenal.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (13/4/2017) sekitar pukul 11.00 wita.
Ia yang biasa berjualan di tokonya di Jalan P Tendean, Kediri, Tabanan, Bali, didatangi dua orang tidak dikenal dan membeli enam bungkus kopi langsung seduh.
Baca: Bocah Korban Perkosaan Merangkak ke Rumah Warga dalam Kondisi Tangan dan Mulut Terlakban
Baca: Gaji Ratusan Juta untuk Ahok hingga Kekayaan Sandiaga Uno
Baca: Ya Ampun, Gadis Ini Rasakan Sakit pada Kemaluannya, Ternyata Akibat Ulah 7 Cowok
"Dua pria itu beli kopi dengan harga enam ribu. Saya dikasi uang Rp 100 ribu, saya ambilkan kembalian di tas tempat biasa menyimpan uang," katanya, (14/4/2017).
Setelahnya, sekitar pukul 11.00 wita, ada yang berbelanja dengan uang Rp 100 ribu.
Ayu Suartini bermaksud mengambil uang dalam tas warna coklat tempatnya biasa menyimpan uang untuk kembalian.
Namun, saat itulah wanita yang tinggal di Perumahan Tanah Bang itu sadar tas beserta uang Rp 17 juta hilang.
"Saat itu saya syok dan panik karena tas berisi uang telah raib. Langsung saya telepon anak dan suami, saya juga telepon babinkamtibmas," ujarnya.
Ia merasa aneh, karena saat mengetahui tasnya hilang tidak ingat dengan peristiwa dua orang yang beli kopi siap seduh itu.
"Anak dan suami nanya, saya saat itu hanya bilang tidak tahu," terangnya.
Beberapa saat kemudian, datang anggota Polsek Kediri untuk menanyakan kronologis kejadian, kala itu Ayu Suartini pun mengatakan dirinya tidak tahu.
"Setelah pukul 15.00 wita saya baru sadar jika ada dua orang yang terakhir belanja beli kopi siap seduh," ungkapnya.
Peristiwa itu telah dilaporkan ke polisi pada Jumat (14/4/2017) sekitar pukul 13.00 wita.
Disebutkan ciri-ciri orang yang diduga mengambil tas warna coklat berisi uang Rp 17 juta adalah berbadan gemuk, satunya berambit kriting dan berambut lurus. Kulit sawo matang dan membawa motor Yamaha Jupiter warna merah.
"Keduanya tidak bawa helm, dan berbicara menggunakan bahasa Indonesia," jelasnya.
Beberapa bulan lalu, Ia juga mengalami hal serupa, tapi berhasil digagalkan karena buruhnya datang dari mengantarkan barang dagangan.
"Saat itu ada yang belanja, minta sembako. Tapi bayarnya nanti setelah bawa pergi sembako, si pelaku cuman nitip seekor ayam. Setelah buruh saya datang orang itu batal belanja," jelasnya.
Selain itu, anak korban, Putu Agus Jaya Saputra Jelantik mengungkapkan, sekitar lima bulan sebelumnya toko kelontong milik keluarganya pernah juga dibobol maling dengan merusak rolling door.
Saat itu kerugian mencapai sekitar Rp 1 juta dengan hilangnya beberapa sembako.
"Waktu itu toko masih berada di sebelah selatan sekitar 500 meter dari sini, daerah sini memang cukup rawan, makanya saya berencana memasang CCTV," terangnya.
(TribunBali/I Made Argawa)