Kasus Ahok
Buni Yani Salahkan Buzzer Ahok, Kini Ia Merasa Hancur karena Studi S3 Tak Jadi dan Menganggur
Buni Yani menilai jika alasan caption itu hanyalah upaya mencari-cari kesalahan yang dilakukan beberapa pihak kepadanya.
Tuduhan terhadap Buni kemudian berubah, dari meng-edit menjadi memotong video.
Namun tuduhan itu kembali tidak terbukti karena video yang diunggahnya didapat dari akun Facebook Islam NKRI.
"Saya tidak memotong video. Karena sejak awal saya tidak punya alat, tidak punya software-nya. Saya tidak punya ilmunya, karena saya bukan editor," ujar Buni.
Upaya terakhir untuk menjatuhkannya, menurut Buni adalah mempermasalahkan caption yang ditulisnya di Facebook.
Caption tersebut dipermasalahkan karena kata "pakai" yang tidak ditulisnya dalam unggahan.
Baca: Viral, Kemaluan Gadis Ini Disiram Air Cabai dan Disiksa usai Tertangkap Basah Selingkuh
Baca: Ya Ampun, 14 Gay Digerebek Pesta Seks Sesama Jenis di Hotel, Rencananya Mau Digelar 3 Hari
Padahal, menurut Buni, apa yang ditulisnya merupakan "partial quotation" yang menurutnya lumrah terjadi.
Ia juga menuturkan, penghilangan dan penambahan kata dalam kutipan itu tidak masalah selama bertujuan untuk memperjelas makna.
"Stupid kalau orang dijadikan tersangka berdasarkan partial quotation. Karena ada yang ditambahkan, ada juga yang bisa dihilangkan. Masak kemudian orang dituntut untuk persis sama dengan yang dikatakan," ujar Buni.
"Kalau seorang scholar, seorang dosen, dijadikan tersangka berdasarkan partial quotation, banyak sekali sarjana dan wartawan yang masuk penjara karena partial quotation," imbuhnya.
Buni Salahkan Buzzer
Buni mengaku jika kehidupannya kini hancur pasca ditetapkan sebagai tersangka.
Ia menyalahkan buzzer-buzzer pendukung Ahok atas semua hal yang telah terjadi.
Menurutnya, buzzer-buzzer itulah yang telah memfitnah dan membangun opini negatif terhadapnya.