Edisi Cetak Tribun Medan
Usai ML di Mobil Janda Agustina Dihabisi Kekasihnya Spesialis Janda dan Beristri Dua
"Selama pacaran, tiga kali kami ketemu. Ya, sempat melakukan hubungan suami istri," jelas pria yang memiliki dua orang istri tersebut.
Kombes Pol Nurfallah, mengatakan akan mengajukan surat ke biro SDM Polda Sumut untuk dilakukan tes psikologi terhadap tersangka.
Baca: Memalukan Ketua DPRD Ini Salah Baca Teks Pancasila pada Hardiknas
Hal itu dilakukan setelah penyidik mengetahui bila Perinando juga menjalin kasih dengan lima wanita lainnya, yang sebagian besar berusia lebih tua dari dirinya.
"Tersangka juga menjalin kasih dengan lima janda lainnya, kebanyakan usianya berada di atas tersangka, ada yang 40-an, 50-an. Kelimanya ini telah kita periksa sebagai saksi," jelas Kasubdit III/Jatanras Polda Sumut, AKBP Faisal F Napitupulu.
Bahkan, menurut pengakuan tersangka, dirinya kini telah memiliki dua orang istri serta memiliki tiga orang anak.
Baca: Mantan Suami Masih Menduda, Artis Cantik Ini Tampil Glamor dengan Suami Barunya
"Saya menyesal telah membunuh korban. Enggak niat sama sekali, tapi karena janji mau kasi duit Rp 4 juta enggak dipenuhi saya kalap," ungkapnya yang berprofesi sopir mobil rental tersebut.
Sementara itu, kepolisian memastikan usai membunuh pacarnya yang berusia 67 tahun, Perinando tetap menyimpan jenazah korban di bagian bagasi mobil Avanza yang dikendarainya hampir 10 jam.
Bahkan, tersangka sempat pulang ke rumahnya di kawasan Sei Bamban, dan mengajak temannya bernama Jhoni Manurung pergi menuju kawasan Balige, mengendarai mobil sama berisi jenazah. "Setelah membunuh, tersangka pergi ke arah Tebingtinggi membeli dua plastik berukuran besar untuk membungkus jenazah korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Nurfallah.
Sebelum membungkus jenazah korban, Perinando sempat mengambil perhiasan korban berupa satu buah kalung emas, tiga cincin, satu tas warna hitam, uang tunai senilai Rp 450 ribu, dua unit ponsel dan satu jam tangan warna kuning emas.
"Tersangka sempat singgah ke Pasar Horas Siantar sekitar pukul 17.00 WIB di hari yang sama untuk menjual perhiasan milik korban, yang diketahui berhasil terjual seharga Rp 14 juta. Ketika itu jenazah korban masih berada di dalam mobil," ungkap Nurfallah.
Sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka yang kembali ke Sergai sudah berencana berangkat menuju Balige dan meminta ditemani oleh Jhoni Manurung. Sekitar pukul 01.30 WIB pada Rabu (26/4) dini hari, tersangka menurunkan Jhoni untuk makan nasi goreng.
"Di situ pelaku tidak ikut makan dan melanjutkan perjalanan menuju jurang Sipitu-pitu, perbatasan Tobasa-Taput untuk membuang jenazah korban," jelasnya. (cr8)
***