Polisi Inspiratif

Mengejutkan, Ini yang Dilakukan Polisi Hebat La Ode Astar hingga Jenderal Menemuinya

Bripka La Ode Astar, nama polisi ini, berhasil mengubah sebuah lokasi yang biasa dipakai warga untuk pesta miras menjadi tempat belajar mengaji di Lin

Editor: Tariden Turnip
TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI
Bripka La Ode Astar 

Beberapa kali terlihat pria ini mengelap air mata yang membasahi pipinya menahan haru.

Hanisa, Ketua RT di lingkungan Bariya mengaku sangat bersyukur lokasi prostitusi di tengah permukiman warga yang dikenal sebagai "dolly mini" tersebut kini berubah fungsi.

"‎Tempat maksiat itu dulu berdiri tahun 2006, lalu awal 2017 tercetuslah pikiran dari Pak La Ode Astar untuk mengubah menjadi tempat pengajian anak. Itu semua diridoi Allah SWT," terang Hanisa.

‎Hanisa melanjutkan setiap sore sekitar pukul16.00 WITA, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran selalu menggema dari sana. Lalu berlanjut dengan salat magrib berjamaah.

Kini santri di Al Fikri mencapai 250-300 orang. Jumlah santri kian bertambah karena banyak masyarakat di luar Bariya yang mengikutsertakan putra-putrinya belajar Al-Quran di sana.

Tidak hanya itu, menurut Hanisa selain membaca Al-quran, ibu-ibu di sekitar lokasi Al Fikri sudah membentuk pengajian yang juga dibimbing oleh Bripka La Ode Astar dan Ustad Mustamin.

"Saya senang sekali, bersyukur karena ibu-ibu di sekitar sini juga ikut pengajian. Banyak sekali nilai positifnya. Semua menjadi baik berkat Pak La Ode Astar. Semoga makin banyak polisi seperti Pak La Ode Astar," ungkap Hanisa.

Mengenai pembangunan masjid, Hanisa menceritakan La Ode Astar mengeluarkan uang puluhan juta dari gajinya sendiri untuk membeli tanah‎ bagi pembangunan masjid.

"Di sini masjidnya jauh, dengan adanya niat mulia dari Pak La Ode Astar yang membeli tanah seluas 12x15 meter dengan uang pribadinya secara mencicil saya sangat terharu. Begitu besar cinta Pak La Ode Astar bagi warga kami," kata Hanisa.

Sementara itu, La O‎de Astar mengaku iklas melakukan semuanya. Dia juga senang karena warga di Bariya ada kemauan belajar agama yang terus meningkat.

"Warga mengeluhkan masjid jauh, jadi saya inisiatif membeli lahan, kebetulan ada yang jual tanah jadi saya beli dengan uang pribadi. Tujuan saya hanya untuk beramal, tidak ada yang lain," tambah La Ode Astar.

Peletakkan batu pertama Masjid Al Fiqri di Lingkungan Bariya, di Kelurahan Baadia, Baubau oleh Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto.
Peletakkan batu pertama Masjid Al Fiqri di Lingkungan Bariya, di Kelurahan Baadia, Baubau oleh Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto. (TRIBUNNEWS/THERESIA FELISIANI)

Seperti diketahui, sebuah rumah panggung kayu di RT 02/RW02 Bariya, Kel Baadia, Baubau, Sulawesi Tenggara kini menjadi perbincangan.

Menengok dari sejarah, lokasi yang saat ini menjadi tempat belajar mengaji bernama Al Fikri itu dulunya adalah lokasi prostitusi dan pesta miras.

Mirisnya, lokasi ini terkenal dengan sebutan "Dolly Mini" layaknya lokasi prostitusi besar di Surabaya yang kini ditutup oleh Pemerintah setempat.

Beruntung dunia gelap itu semua berubah berkat kerja keras dari Bripka La Ode Astar, Bhabinkamtibmas dari Polres Baubau. (*)

Berita ini sudah diterbitkan di tribunnews.com dengan judul:  Bikin Haru, Polisi di Baubau ini Berhasil Ubah Lokasi Prostitusi dan Pesta Miras Jadi Tempat Mengaji

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved