Gadis Mungil Fitriani Tumbangkan Tim Bulutangkis Denmark, Beginilah Rahasianya Tampil 76 Menit
Tim nasional bulutangkis Indonesia mengalahkan atlet Denmark, Mia Blichfeldt pada teprtandingan kedua Grup 1D Piala Sudirman 201
TRIBUN-MEDAN.COM - Tim nasional bulutangkis Indonesia mengalahkan atlet Denmark, 3 - 1 pada pertandingan kedua Grup 1D Piala Sudirman yang berlangsung di Carrara Indoor Stadium, Australia, Rabu (24/5/2017) malam WIB.
Kunci kemenangan adalah gadis mungil Fitriani. Perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat tersebut merebut kemenangan dari Mia Blichfeldt melalui pertandingan tiga set/game.
Fitriani, Fitriani harus bertarung dalam tempo 76 menit. Pperempuan belia, 18 tahun mempertontonkan permainan rally-rally panjang yang menguras tenaga lawan.

Ia dan pelatih punya rahasia sukses, strategi dan taktik. Rupanya sadar dari sisi postur tubuh, kalah tinggi, dibandingkan Mia bertubuh jangkung.
Pada game pertama, Fitriani menyerah tipis 22-24. Dua game berikutnya, ia mampu membalikkan situasi. Ia mengakhiri Mia dengan 21-15 dan 21-14.
"Di awal pertandingan masih kurang, kecepatan kaki dan kontrol pukulan harus konsisten dari awal hingga akhir. Harus kuat dan cepat pergerakan di lapangan, dan saya berusaha untuk menempatkan bola yang sulit dijangkau oleh lawan," ujar Fitriani usai laga usai laga dikutip www.Tribun-Medan.com dari situs PBSI, badmintonindonesia.org..

Baca: Marcus/Kevin Juara Lagi! Tiga Gelar Dalam Sebulan!
Baca: Pebulutangkis Cantik yang Energik
Baca: Duet Gadis Cantik Fanita Bersaudara di Porwil Cabor Bulutangkis
Perempuan peringkat 23 atlet bulutangkis Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ini sering mengecoh Mia, peringkat 45 dunia.
Dia sabar melayani permainan cepat Mia. Fitriani kerap mengarahkan suttlecock ke arah atas sudut kanan belakang, kemudian kiri atas belakang, kombinasi dropsot mematikan.
Jumping smash Fitriani juga keras dan mematikan. Beberapa kali, lawan terpaksa menjatuhkan dan melempar tubuh untuk mengejar cock yang jatuh di sudut sulit dijangkau.

Baca: Antoni Hobi Badminton Sejak SMP
Pertandingan perdana Indonesia menelan kekalahan 3 - 1 lawan India, Selasa (23/5/2017).
Pada laga perdana Grup 1D Piala Sudirman, Fitriani ditekuk pebulutangkis wanita nomor 4 dunia, Sindhu Pusarla V dengan skor 8-21 dan 19-21.
Unggul atas Denmark 3 - 1
Tim Indonesia unggul 3 - 1 atas Denmark. Kemenangan pembuka disumbangkan pemain ganda Praveen Jordan/Debby Susanto, kemudian torehan pemain tunggal Anthony Sinisuka Ginting.
Adapun ganda Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tunduk dari lawan Mathias Boe/Carsten Mogensen.

Baca: Kesabaran Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon Berbuah Gelar All England 2017
Baca: Wow, Kevin dan Marcus Wakili Indonesia di Semifinal All England 2017
Sore tadi, merupakan laga kedua tim merah putih di Grup 1D Piala Sudirman 2017 digelar pada Rabu (24/5/2017) malam waktu Gold Coast.
Tim Indonesia yang kalah 1-4 di laga pertama atas India kemarin (23/5), harus menang atas Denmark di laga petang ini jika ingin terus melaju di perebutan Piala Sudirman kali ini.
Di Carrara Indoor Stadium, Praveen Jordan/Debby Susanto yang dipercaya turun di nomor ganda campuran, sukses menunaikan tugas dengan baik.
Berhadapan dengan salah satu musuh bebuyutannya, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, Praveen/Debby tampil apik sejak awal laga. Tercatat hanya dua kali pasangan Denmark mampu menyamai perolehan angka Praveen/Debby, yakni dikedudukan 5 dan 6.
Sementara di sisa laga, penghuni ranking delapan dunia itu mampu unggul 11-8 di interval sebelum akhirnya menutup game pembuka ini dengan 21-12.
Memasuki game kedua, skor sempat ketat diawal laga. Tercatat beberapa kali, Praveen/Debby dipaksa untuk bertahan. Rally-rally panjang pun mulai terjadi, tetapi mereka akhirnya bisa kembali menguasai jalannya laga dan menang dengan 21-13.
"Kami sudah sering bertemu, ini pertemuan ke 12 kami. Kami sudah sama-sama mengerti permainan masing-masing. Kami sering kalah menang, kalau lawan mereka tergantung siapa yang main lebih rapi di lapangan," ujar Debby usai laga dikutip www.Tribun-Medan.com dari situs PBSI, badmintonindonesia.org.
Penampilan Luar Biasa
Kemenangan kedua diraih pemain tunggal Anthony Sinisuka Ginting.
Penampilan Anthony Sinisuka Ginting sangat luar biasa, tak diunggulkan dan jauh berada di bawah ranking Viktor Axelsen, Anthony justru bisa membawa Indonesia unggul 2-0 atas Denmark di laga penyisihan Grup 1D Piala Sudirman 2017.
Pada laga yang digelar di Carrara Indoor Stadium, Gold Coast, Anthony berhasil melalui drama tiga game.

Baca: Ihsan Kalahkan Anthony Ginting di Final Bulutangkis PON Jabar
Kalah 13-21 di game pembuka, Anthony pun sempat tertekan hampir di sepanjang game kedua. Tertinggal 8-11 di interval, perlahan atlet yang akrab disapa Ginting ini mulai bangkit. Ia mampu menyamakan kedudukan diangka 15 dan akhirnya menutup laga dengan 21-17.
Pada game ketiga, Anthony pun terlihat semakin memanfaatkan kondisi Viktor yang banyak melakukan kesalahan sendiri, ditambah Viktor seakan kehilangan ritme permainannya.
Unggul tipis 11-10 di interval, Anthony bisa menutup pertandingan dengan 21-14.
"Di game pertama saya terlalu terbawa permainan dia, dia lebih banyak membuat saya berlari dari ujung ke ujung. Dia menang jangkauan, smesnya juga lebih tajam. Di game kedua dan ketiga, saya lebih berinisiatif untuk bermain cepat. Saya banyak melakukan pukulan drive, jadi saya tidak terlalu banyak harus mengcover lapangan," ujar Anthony dikutip dari badmintonindonesia.org.

Baca: Kesabaran Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon Berbuah Gelar All England 2017
Adapun ganda Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tunduk dari lawan Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipaksa menyerah oleh Mathias Boe/Carsten Mogensen di partai ketiga pertemuan Indonesia melawan Denmark pada Rabu (24/5) malam.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon adalah juara All England Open 2017.
Marcus/Kevin sebenarnya bisa mendominasi permainan. Mereka berhasil menang 21-16 di game pembuka, bahkan di game kedua pun mereka berhasil terus unggul.
Mereka bisa unggul 16-10, namun perlahan, pasangan Denmark mulai mendekat. Sempat membuat match point di kedudukan 20-18, Marcus/Kevin justru kehilangan game kedua dengan 22-24.
Paruh awal game ketiga pun mereka berhasil mendominasi. Unggul 11-5 di interval, juara All England 2017 ini pun sempat unggul cukup jauh 15-10.
Banyaknya kesalah sendiri membuat mereka terus kehilangan angka, skor imbang 15-15. Kejar mengejar pun terjadi, tetapi akhirnya Marcus/Kevin harus menyerah tipis 21-23.
"Mereka bermain leih tenang di pertandingan. Mereka juga kuat, sementara kami memang terburu-buru," ujar Kevin usai laga.
"Tadi pengen buru-buru menang, malah banyak mati sendiri jadinya. Setelah ini pasti kami akan evaluasi, cuma memang tadi salahnya karena terburu-buru itu," kata Marcus menimpali. (*)