Sejarah Bom Panci, Pernah Diledek Eko Patrio, Ternyata Daya Ledaknya Menyeramkan
eror bom di Ibukota Jakarta tepatnya di Kampung Melayu ini disinyalir menggunakan jenis bom panci. Istilah bom panci di Indonesia masih terbilang baru
TRIBUN-MEDAN.com - Teror bom di Ibukota Jakarta tepatnya di Kampung Melayu ini disinyalir menggunakan jenis bom panci. Istilah bom panci di Indonesia masih terbilang baru.
Di dunia, bom panci ini pertama kali diperkenalkan kelompok teror Al Qaeda melalui situsnya.
Kelompok ini menyebarkan bagaimana membuat bom yang terbilang cukup sederhana ini.
Baca: Banjir Ucapan Dukacita, Postingan Terakhir Gilang Adinata: Santai di Dieng Wonosobo
Baca: Netizen Ini Pertama Laporkan Ledakan Secara Langsung, Ini yang Dilakukannya di Kampung Melayu
Baca: Bom Tewaskan 3 Polisi, di Sinilah Bripda Taufan Tsunami akan Dimakamkan
Bentuk khasnya ialah menggunakan alat memasak panci, baik panci presto ataupun untuk penanak nasi.
Detasemen Khusus Anti Teror atau Densus 88 untuk kali pertama menemukan rangkaian bom panci dalam penggerebegan di sebuah kamar kos di kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat, 10 Desember 2016.
Bom yang ditemukan ini memiliki bobot sekitar 3 kilogram dengan daya rusak ledakan mencapai 300 meter persegi.
Sayangnya kekuatan bom panci ini pernah diremehkan oleh anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio. Pada Kamis 15 Desember 2016 yang lalu beredar berita Eko dipanggil polisi.

Eko yang juga dikenal sebagai pelawak dan presenter sejumlah program televisi ini dilaporkan hanya mengatakan kalau isu bom panci sebagai alat pengalihan isu dari pemberitaan persidangan Ahok.
Kini teror bom panci itu benar-benar terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta. Ledakan itu membuat kita berduka.
Aksi teror bom itu diduga dilakukan oleh dua orang sebagai pengantin yang membawa bom. Daya ledaknya bukan main.
Dari informasi yang terakhir ledakan ini menyebabkan tiga orang polisi meninggal dunia mereka adalah Bripda Taufan, Bripda Ridho, dan Bripda Imam Gilang Adigata.
Baca: Ada Struk Pembelian Panci Ditemukan dalam Kantong Pelaku Bom Kampung Melayu
Baca: ISIS Ada di Balik Teror Bom Manchester, Di Kampung Melayu Juga Sama? Ini Indikasinya

Selain ketiga polisi ini, ledakan bom di kawasan Terminal Kampung Melayu itu menyebabkan pula lima polisi dan lima warga terluka. Para korban luka masih dirawat di empat rumah sakit di Jakarta TImur.
Adapun terduga pelaku diperkirakan berjumlah dua orang. Kedua terduga pelaku itu tewas di lokasi kejadian.
Meski terbilang baru di Indonesia, bom panci ini sudah lama dikenal di dunia. Beberapa kelompok teror telah menggunakan bom jenis ini untuk aksi teror di Afghanistan, Pakistan, Nepal, hingga Amerika Serikat.
Sedangkan, kasus pengeboman paling dikenal yang menggunakan bom jenis panci ini ialah pengeboman di Boston 2013 silam.
Seperti yang dikutip dari Kompasiana, bom panci sudah digunakan, setidaknya, sejak 11 Juli 2006.
Saat itu 5 pelaku meledakkan bom panci di sejumlah tempat di Mumbai, India, yang menewaskan setidaknya 188 jiwa dan melukai 829 orang ini.
Bom panci kembali ramai diberitakan pada 15 April 2013. Ketika itu, Tsarnaev bersaudara meledakkan bom panci yang dibawanya dengan ransel saat berlangsungnya lomba lari maraton di Boston, Amerika Serikat.
Akibatnya, 3 orang tewas sementara 264 lainnya terluka. Sebelum insiden Boston, Al Qaeda mengunggah manual pembuatan bom panci. Bom panci menjadi pilihan para pelaku teror karena kemudahan perakitannya dan kedahsyatan efek ledakannya.
Tentu saja, panci yang digunakan bukan panci yang biasa digunakan emak-emak untuk merebus air atau memasak sayur asam.
Panci yang digunakan sebagai kontainer bahan peledak adalah, istilahnya, panci presto atau pressure cooker. Karena itulah bom panci biasa disebut dengan istilah pressure cooker bomb.
Tekanan tinggi yang dihasilkan oleh panci itulah yang dimanfaatkan oleh para pelaku teroris untuk melipatgandakan efek ledaknya. Beberapa situs yang dikelola oleh kelompok tertentu mengunggah sejumlah artikel yang mengolok-olok kekuatan bom panci yang ditemukan Densus di Bintaro, Bekasi.
Katanya, bom panci buatan Indonesia lebih hebat dari bom MOAB buatan Amerika dan bahkan lebih hebat dari bom FOAB (Father Of All Bomb) buatan Rusia dan MOAB (Mother Of All Bomb) buatan Amerika. Katanya, MOAB saja hanya menghasilkan ledakan setara dengan 11 ton TNT dari 8,5 ton bahan peledaknya.
Sementara, tingkat kerusakan MOAB hanya mencapai radius 150 meter. Sedangkan bom panci yang hanya diisi bahan bahan peledak seberat 3 Kg bisa menghasilkan kerusakan sampai radiusnya 300 meter.
Menurut Polri, bom panci yang dirakit di Solo diisi TATP atau Triacetone Triperoxide Peroxyacetone yang termasuk ke dalam jenis high explosives yang dicampur dengan potasium nitrat yang digolongkan ke dalam low explosives.
Kemudian, ke dalam panci dimasukkan paku yang berfungsi sebagai shrapnel (benda keras yang terlontar seperti peluru saat bom meledak).
Jika perakitannya sempurna, bom panci panci mampu menghasilkan gelombang kejut dengan kecepatan 30.000 Km/jam.
Jadi, tidak berlebihan kalau Polri menyatakan bom panci made in Indonesia ini bisa melesatkan paku dengan kecepatan 4.000 Km/ jam.
Sementara yang dimaksud dengan radius 300 meter adalah perkiraan jangkauan shrapnel bukan efek bakar seperti yang dihasilkan MOAB atau FOAB.
Efek yang dihasilkan oleh bom panci Mumbai mampu melubangi dinding gerbong kereta api yang terbuat dari lempengan baja setebal 1 cm.
Sedangkan, bom panci Boston berdampak pada pecahnya kaca-kaca bangunan yang berada puluhan meter dari titik ledakan.
Maka, kalau bom panci made in Indonesia ini diledakkan sudah bisa dipastikan orang-orang yang berada dalam radius 300 meter akan terluka.
Dan dalam jarak yang lebih dekat, paku yang dilontarkan oleh bom yang dikenal sebagai IED (improvised explosive device) ini dapat menembus batok kepala manusia.
Kalau pun saat diledakkan bom panci made in Indonesia ini tidak mengeluarkan bunyi keras dan merusak, hal itu disebabkan kerena proses pemusnahan menggunakan menggunakan water jet disrupter. Dengan alat ini bom “dirusak” dengan ditembakkan air bertekanan dan berkecepatan tinggi.
Ada juga sebagian tokoh yang menyebut bom panci sekedar lulucon ala sinetron. Katanya, sangat tidak mungkin bom panci sanggup meluluhlantakkan Istana Negara. Jangankan menghancurkan Istana, untuk sekedar melewati penjagaan keamanan saja, pelaku tidak mungkin sanggup.
Pendapat di atas benar. Bom panci Bekasi sangat tidak mungkin meluluhlantakkan Istana Negara. Bahkan untuk sekadar memecahkan kaca-kaca jendela yang berada di Istana pun sangat tidak mungkin.
Tetapi, pemeriksaan di Istana dimulai dari pos pertama yang letaknya sekitar 20 meter dari gerbang Istana. Di pos tersebut pengunjung Istana diperiksa secara ketat.
Setidaknya, ada 4 personel yang tampak berjaga di pos tersebut. Kalau bom itu diledakkan saat pelaku diperiksa, maka kurang lebih ada 4 orang yang terkena dampaknya. Sedangkan, tujuan teroris bukan hanya untuk membunuh korban atau membuat kerusakan.
Ada sejumlah tujuan aksi teror, mulai dari menyebar rasa takut, untuk memotivasi para calon pelaku teror lainnya, menunjukkan eksistensi, mencari dana, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam persoalan terorisme, bom panci yang dibawa oleh Dian Yulia Novi sebagai pengantinnya tidak harus menimbulkan korban jiwa. Kerusakan yang berarti pun tidak harus terjadi.
Namun Dian berhasil dicokok oleh Densus 88 sebelum meledakkan bom panci tersebut.
Bom panci yang rencananya akan diledakkan di saat pergantian Paspampres di Istana Negara itu sudah dapat mengguncang dunia karena diledakkan tepat atau di sekitar “simbol” negara.
Bom mobil yang meledak di Jalan Rasuna Said pada 9 September 2004 tidak menimbulkan korban jiwa. Kerusakan pun hanya pecahnya kaca-kaca jendela.
Namun karena diledakkan di depan Kedubes Australia, maka efek yang ditimbulkannya mampu mengguncang dunia.