Aih, Indosat Pecat Manajernya Terang-terangan Bela Riziq Shihab di Media Sosial

Salah satu petinggi perusahaan penyedia jaringan telepon, Indosat dipecat gara-gara yang secara terang-terangan membela pada Habib Rizieq

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Indosat resmi berubah nama menjadi Indosat Ooredoo sejak Kamis (19/11/2015). 

TRIBUN-MEDAN.com - Salah satu petinggi perusahaan penyedia jaringan telepon, Indosat dipecat gara-gara yang secara terang-terangan menunjukkan pembelaannya kepada pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Habib Rizieq.

Adalah Manajer Business Inteligent & Reporting Riko M Ferajab yang telah dipecat oleh Indosat. Hal ini disampaikan langsung oleh Board of Directors and Chief Indosat Ooredoo Alexander Rusli melalui akun twitternya.

Baca: Indosat Ooredoo: Pegawai Dilarang Menyebar Konten dan Informasi yang Bersifat Provokatif

Baca: NEWS VIDEO: Pengakuan Siswi Korban Pelecehan: Sopir Angkot Tak Mau Berhenti hingga Ia Nekat Loncat

Baca: Siswi SMA Korban Pelecehan Seksual di Angkot Ternyata Pernah Ikut Olimpiade Tingkat Pelajar

Baca: Menakutkan, Ini Kronologi Siswi SMA Lolos dari Pelecehan Seksual di Dalam Angkot

"Bukan hoax Pak. Langkah sudah diambil. Spt yg disampaikan terpisah kami tdk tolerir staf yg terbukti tdk sejalan dgn negara dan pemerintah," cuit Alexander Rusli melalui akun @alexanderrusli menjawab pertanyaan seorang netizen, Sabtu (3/6/2017).

Mendapatkan informasi tentang pemecatan ini pengguna media sosial Indonesia langsung heboh terkait pernyataan kontroversial tersebut.

Kontan saja netizen langsung menjawab pemecatan itu dengan tagar #BoikotIndosat yang sudah menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Tagar itu sendiri berisi soal topik-topik dan percakapan terkait pemecatan seorang karyawan Indosat bernama Riko M. Ferajab.

Beberapa netizen menyuarakan kritik dan kebanyakan menghujat kebijakan Indosat yang dianggapnya telah membuat keputusan sepihak yang amat merugikan.

“Jika benar-benar terjadi pemecatan, maka kita serukan #BoikotIndosat!!#BoikotIM3!!,” tulis pemilik akun bernama @YudhiVernanda.

“Indosat berani pecat orang Muslim karena membela Islam dan Ulama,” cuit @CondetWarrior.

“Jadi benar kabar bahwa @IndosatCare akan memecat yang mengkritik pemerintah? Kalian sudah di-buy-back Joko? Mau kami lawan dengan #BoikotIndosat?,” ujar akun @SiBonekaKayu.

Baca: Di Mobil Gadis 21 Tahun Dipaksa Telanjang dan Melakukan Solo Seks Usai Ditodong Pistol

Baca: Kisah Unik Nama Paling Pendek di Dunia, Satu Huruf, Hanya Ada di Indonesia

“Kesewenang-wenangan antek penjilat itu harus dilawan dengan #BoikotIndosat. Negara tak akan berpihak pada umat. Kita lawan dengan boikot,” sambung @bandabening.

Peristiwa ini sendiri diduga bermula dari sebuah postingan yang diunggah oleh Riko di akun Facebook pribadinya pada Selasa (30/5/2017) silam.

Postingan tersebut berisi kritik dan hujatan terhadap pemerintah yang dinilai sebagai “rezim paling busuk dalam sejarah perpolitikan Indonesia.”

Tak hanya itu, Riko juga mengkritik para penegak hukum di Indonesia yang telah mengkriminalisasi para ulama, terutama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.

Postingan Riko M Ferajab di akun media sosialnya
Postingan Riko M Ferajab di akun media sosialnya (Facebook)

“Semoga Allah SWT berkenan untuk mengamanahkan kekuasaan kepada Habib agar bisa menegakkan keadilan di negeri ini dengan seadil-adilnya,” tulis Riko dalam akun Facebooknya pada 30 Mei silam, pukul 06.13.

Selain itu, Riko juga mengecam mereka yang telah memojokkan para ulama di Indonesia.

“Dan segera menyeret orang-orang zalim yang saat ini berkuasa, serta siapapun yang punya andil dalam kriminalisasi para ulama dan fitnah-fitnah terhadap umat Islam, hingga ke pengadilan dan tiang gantungan,” ujar Riko, diakhiri dengan tagar#PSHRSfor2019 dan #KamiBersamaHRS.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Indosat, terkait permasalahan yang telah menjadi perbincangan publik dunia maya tersebut.

Melalui pernyataan resmi secara tertulis dari Indosat Ooredoo, menjelaskan bahwa Indosat Ooredoo adalah perusahaan yang selalu mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Secara internal perusahaan juga konsisten menerapkan good corporate governance di dalam kegiatan bisnisnya.

Indosat Ooredoo berdiri di Indonesia untuk memberikan layanan kepada masyarakat dan mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam melakukan pembangunannya melalui medium teknologi dan komunikasi sesuai dengan UUD 45, Pancasila dan hukum serta perundangan yang berlaku.

Perusahaan menghargai hak setiap pegawai dalam berpendapat, maupun menyalurkan aspirasi politik. Setiap pendapat pribadi dan aspirasi politik pegawai, merupakan tanggung jawab dan hak pribadi masing-masing, termasuk pengungkapan dan penyebarannya di sosial media namun patut diketahui bahwa hal tersebut harus sesuai dengan etika, peraturan dan perundangan yang berlaku serta mendukung persatuan masyarakat dan berbangsa.

"Penyampaian pendapat dan aspirasi politik oleh pegawai Indosat Ooredoo di sosial media, merupakan hak dan tanggungjawab individu bersangkutan, serta TIDAK ada kaitannya dengan sikap perusahaan. Indosat Ooredoo memiliki mekanisme internal yang secara tegas menghimbau seluruh pegawai agar senantiasa bijak dalam menggunakan sosial media," tulis Indosat Oooredoo dalam pernyataannya yang diterima Tribun-medan.com, Selasa (6/6/2017).

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan pedoman internal perusahaan secara tegas melarang pegawai untuk menyebarkan konten atau informasi yang bersifat provokatif atau menghasut.

Pegawai Indosat Ooredoo juga tidak diperbolehkan mengatasnamakan perusahaan dan memakai atribut perusahaan dalam bentuk apapun saat mengemukakan opini pribadi di sosial media, maupun pada saat melakukan kegiatan politik.

Perusahaan juga secara aktif dan berkala mengingatkan pegawainya terhadap peraturan-peraturan dan himbauan perusahaan terkait hal ini.(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved