Kata Warga, PT STTC Berperan Kurangi Pengangguran
"Dampak PT. STTC sangat luas sekali, perputaran ekonominya sangat dirasakan masyarakat sekitar. Ribuan karyawan tergantung terhadap STTC, kami..."
Penulis: Dedy Kurniawan |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kehadirann PT. STTC di Kota Pematangsiantar saat ini miliki peran penting dalam perekonomian daerah.
Apalagi PT STTC dapat menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Warga setempat, Parulian Purba keberadaan PT STTC, sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang cukup besar di sekitar Perusahaan.
Baca: Papan Reklame STTC Roboh, Jalan Sutomo di Siantar Macet
"Dampak PT. STTC sangat luas sekali, perputaran ekonominya sangat dirasakan masyarakat sekitar. Ribuan karyawan tergantung terhadap STTC, kami juga dapat berusaha di BDB ini,”kata Parulian Purba di Jalan Pdt. Justin Sihombing, Kamis (8/6/2017)
Lebih lanjut kata Parulian Purba (50) yang setuju STTC dipindahkan itu mungkin ada kepentingan sendiri. Menurutnya, sejak STTC didirikan, keberadaan limbah pabrik (udara) tidak begitu mempengaruhi kesehatan warga.
“Kalaubada aroma temabau dari pabrik ya wajar saja. Tapi bukan justru perusahaan yang dipindah, tapi bagimana aroma itu dapat ditekan polusinya,”jelas Parulian Purba.
Saat ini keberadaan PT. STTC butuh biaya besar untuk memindahkannya, apalagi perannya untuk menanggulangi penggangguran di kota Pematangsiantar, khususnya pengangguran di sekitar pabrik PT. STTC sangat besar. Di mana warga sekitar dapat berusaha, baik berjualan, mau pun berusaha bidang lainnya.
"Sejak dulu karyawan yang bermukim di sekitar pabrik ini, bisa dibilang mengurangi angka pengangguran di Siantar, khususnya disekitar pabrik, jadi kalau ada orang yang mengatakan pabrik STTC dipindah, berarti belum tahu sejarah STTC dan kemajuan kota Pematangsiantar. Karena terus terang kami sangat merasakan dampak positif terhadap keberadaan PT. STTC,” ucap Parulian Purba
Diketahui di sepanjang pabrik PT. STTC yang berada di Jalan Pdt. Justin Sihombing banyak warga yang membuka usaha, baik usaha rumah makan, warung bakso, salon, kedai kopi, usaha kelontong sampai service dan tempel ban. Aktifitas ini menjadi lokasi perputaran ekonomi rakyat setempat.
(Dyk/tribun-medan.com)