Dua Wisatawan Hilang Terbawa Arus Air Terjun Jambuara

Dua wisatawan hilang, hanyut terbawa derasnya aliran sungai di dekat kumparan air terjun Jambuara.

Tribun Medan/Dedi
Polisi dan warga mencari dua yang hilang di Air terjun Jambuara yang berada di Dusun Hutalima, Desa Buntu Bayu, Kecamatan Hatonduan, Kabupaten Simalungun, Minggu (2/7/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com, RAYA - Dua wisatawan hilang, hanyut terbawa derasnya aliran sungai di dekat kumparan air terjun Jambuara yang mengalir deras dari balik bebatuan setinggi hampir 30 meter. Wisatawan yang terbawa arus air terjun Jambuara tersebut berada di Huta V Pondok V Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Minggu (2/7).

Informasi yang dihimpun Tribun menyebutkan, awalnya ada tiga wisatawan yang terbawa arus. Ketiganya adalah Icen, laki-laki (18), Bulah, laki-laki (19) warga Sei Alim Asak Kabupaten Asahan dan Hanafi (17) warga Dusun IV Kecamatan Sei Dada Kabupaten Asahan.

Humas Polres Simalungun Fritsel menjelaskan bahwa dua wisatawan atas nama Icen dan Bulah hingga saat ini belum ditemukan dan tidak juga mengapung hingga petang, sejak tenggelam sekira pukul 10.30 WIB. 

Dikatakan Fritsel dan juga melalui saksi-saksi, bahwa sebelumnya, ketiga wisatawan sudah dilarang penjaga sekaligus pengelola air terjun. Ketiganya dilarang untuk langsung mandi ke dalam sungai yang dekat dengan air terjun. 

"Satu orang dapat diselamatkan. Dua orang terbawa arus dan masih dalam pencarian. Perlu dijelaskan bahwa sebelum kejadiaan tersebut, petugas jaga air terjun sudah berupaya melarang agar para pengunjung jangan ada yang langsung mandi di dalam sungai, namun larangan itu tidak diindahkan," jelas Fritsel. 

Kapolsek Tanah Jawa Kompol Anderson Siringo-ringo mengatakan, saat ini pihaknya sudah menerima sejumlah informasi dari sejumlah saksi. Saksi mata di antaranya Hanafi (wisatawan) warga Sae Alemasak, Dusun IV Kecamatan Sei Dada Kabupaten Asahan, Ngatino (34) warga setempat, di Huta V Nagori Buntu Bayu Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun dan Yudi Butarbutar (17). 

Dijelaskan Anderson, berdasarkan informasi dari saksi mata, kronologi kejadian berawal pada saat pengunjung turun ke lokasi air terjun, dan mandi di atas batu yang dekat pinggiran air terjun. Beberapa saat kemudian, datang tiga orang pengunjung (Icen, Bulah dan Hanadi) hendak mandi. Setelah mereka sampai di lokasi air terjun, mereka bertiga langsung mandi. 

"Tidak berapa lama setalah mereka mandi,  ketiga orang tersebut terbawa oleh air. Kemudian petugas penjaga air terjun berusaha untuk menolong, dan satu orang dari mereka (Hanafi) berhasil diselamatkan oleh penjaga, sedangkan dua orang lagi (Icen dan Bulah) langsung terbawa arus air ke arah air terjun," kata Anderson menirukan ucapan saksi mata.

Pantauan Tribun, kondisi aliran sungai di sekitar air terjun merupakan perairan dangkal dan bebatuan. Sejumlah warga juga sudah turut melakukan pencarian. Namun dua wisatawan yang hilang tidak terlihat ke arah aliran sungai atau menyangkut di bebatuan.

Tim dari Badan SAR Nasional segera dikerahkan untuk mencari kedua wisatawan hilang jika tak ditemukan hingga malam hari. Pencarian akan dilanjutkan besok (hari ini), Senin (3/7)

"Rencananya besok akan diturunkan dari Pos Tanjung Balai melakukan prncarian korban," kata anggota Basaranas M Torang Hutahaean. 

Dijelasakan M Torang, tim rencananya akan melakukan penyisiran sungai besok pagi (hari ini). “Tim SAR bakalan bekerjasama dengan Polsek setempat dan juga warga sekitar,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved