2 Pria Istirahat di Musala Polsek Niat Menyeberang ke Bali, Tapi Ditangkap Polisi karena Hal Ini
Barung menjelaskan polisi akhir-akhir ini memang diperintahkan Kapolri untuk waspada akibat beberapa peristiwa yang terjadi di dalam kantor polisi
TRIBUN-MEDAN.COM - Ada-ada saja ulah dua lelaki ini, Aji Muhammad I Gusti Ngurah Rai S (53 tahun) dan Sutari (37). Mengaku kelelahan, mereka meminta izin untuk istirahat di Musala Polsek Glanmore, Polres Banyuwangi, Jawa Timur.
Kejadian selanjutnya, sebelum menyeberang ke Pulau Bali, mereka ditangkap polisi. Sebab ditemukan beberapa senjata yang dianggap membahayakan yang terdapat di dalam tas ransel bawaan.
Jenis senjata yang dibawa kedua lelaki itu adalah pisau komando, korek api menyerupai pistol plus sarungnya, tiga bilah pisau penghabisan, tang, kunci pas dan kunci huruf T --biasa digunakan pencuri kendaraan bermotor, serta satu kotak petasan. Barang bukti tersebut kini disita di Mapolres Banyuwangi untuk kepentingan penyidikan.
Baca: Ini Pengakuan Mendebarkan, Detik-detik Polisi Korban Selamat dari Penyerangan Duo Teroris
Baca: Teroris yang Serang Mapolda Sumut Bukan Bagian dari Forum Umat Islam
Baca: CCTV Rekam Pelaku yang Memasang Bendera ISIS, Ternyata Begini Penampakan Wajahnya
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan kedua lelaki itu berawal minta izin ke petugas penjagaan Polsek Glenmore.
Aji Muhammad I Gusti Ngurah Rai dan Sutari maksud numpang tidur istirahat di Musala Polsek Glenmore, Polres Banyuwangi.
Alasan saat minta izin, ia akan menuju Bali tapi kondisinya terlalu lelah, kecapekan.
"Begitu masuk Musala, petugas mencurigai tas ransel yang dibawa diminta untuk dibuka," kata Kombes Frans Barung seperti dikutip Surya.co.id, Selasa (4/7/2017).
Usai dibuka, petugas yang memeriksa terperangah karena isi dalam tas ransel bikannya baju atau pakaian tapi barang yang dianggap membahayakan orang lain. Terlebih ditemukan kunci T yang biasa dipakai pelaku pencurian kendaraan bermotor sehingga kecurigaan makin bertambah.
Baca: Potret Wajah Pedangdut Tanpa Make Up Ini Bikin Iri, Nomor 5 Paling Cetar!
"Dua orang itu akhirnya dibawa ke mapolsek untuk dimintai keterangan. Selanjutnya dua orang itu dibawa ke Polres Pasuruan untuk pendalaman pemeriksaan," paparnya.
Dua lelaki itu kini menjalani pemeriksaan di Polres Banyuwangi. Aji Muhammad I Gusti Ngurah Rai S (53 tahun), sesuai identitas yang ditemukan beralamat di Dusun Losari RT 005/RW 003 Desa Kletek, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Adapun Sutari (37), beralamat di Dusun Pakel RT 001/RW 002 Desa Nglutung Kecamatan Sendang Tulungagung, Jawa Timur.
Menurut Frans Barung, kedua orang itu berniat melakukan perjalanan jarak jauh dari Sidoarjo menuju Pulau Bali.
Karena kelelahan, dua pria itu ingin menumpang tidur di musala Polsek Glenmore , Banyuwangi, Jawa Timur.
Tapi, saat hendak istirahat, polisi yang jaga mencurigai isi tas yang dibawa kedua orang itu.
Tas yang dibawa kedua pria itu akhirnya digeledah oleh polisi yang berjaga di Polsek Glenmore.
Usai digeledah polisi, ternyata dalam tas itu berisi aneka ragam barang berbahaya.
Kedua orang itu diborgol dan dikawal polisi saat dibawa ke Polres Banyuwangi.
Apa motif kedua lelaki itu membawa pisau komando, pistol mainan dan kunci T? "Sekarang masih dalam pendalaman penyidik," kata Barung, mantan Kabid Humas Polda Sulsel.
"Untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, saat ini dalam proses pengembangan," kata Barung.
Selain menyita senjata tajam yang ada di dalam tas mereka berdua, polisi juga menyita sepeda motor, hingga telepon genggam
"Semuanya disita untuk pemeriksaan," katanya.
Saat pemeriksaan, polisi akan coba mendalami transaksi komonukasi apa saja yang dilakukan kedua orang itu melalui telepon genggam.
"Apalagi motornya juga tidak jelas, kami pastikan itu ilegal atau legal," lanjutnya.
Baca: Kapolri: Di Laporannya Tertulis Kaesang, Tidak Menyebutkan Siapa Dia
Menurut Barung ada sejumlah kejanggalan yang diperoleh polisi.
Contohnya, ketika Aji mengaku kepada polisi berasal dari Banyuwangi.
"KTP miliknyanya memang benar dari Banyuwangi, tapi SIM nya Denpasar, kan aneh," seru Barung.
Barung menjelaskan polisi akhir-akhir ini memang diperintahkan Kapolri untuk waspada akibat beberapa peristiwa yang terjadi di dalam kantor polisi baru-baru ini di Jakarta.
"Kapolda memerintahkan semua polsek untuk bersiaga, bukan siaga satu ya," ujarnya.
"Ini adalah bentuk daripada kewaspadaan Polri terhadap dinamika yang berkembang, situasionil harus disikapi dengan tindakan polisionil yang harus ditingkatkan juga," tutup Barung.
(TribunJatim.com/Pradhitya Fauzi, Surya.co.id/Anas Miftakhudin)