Pembunuhan Anggota TNI
Lara Teramat Syok kendati Sudah Punya Firasat Begini sebelum Prada Yanuar Meninggal Dunia Dikeroyok
Lara benar-benar syok saat mendengar peristiwa nahas yang dialami adik sepupunya, Prada Yanuar Setiawan (20).
Baca: Begini 5 Kekeliruan Perempuan Pakai Celana Dalam, Nomor Malah 3 Malah Dianggap Paling Seksi
Baca: Terjerat Pelet Sopir Angkot, Perempuan Menjerit dan Lakukan Ini saat Ustaz Bacakan Ayat Ruqyah
Sementara itu dari hasil pemeriksaan luar (PL), Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit mengatakan, korban meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian kanan dada yang mengenai paru-paru dan jantung.
Jenazah korban diterima di ruang forensik pukul 09.00 Wita dan dilakukan pemeriksaan luar (PL) pada pukul 09.15 Wita.
"Dari hasil PL, jenazah korban ditemukan luka terbuka pada dada dan daun telinga. Luka terbuka pada dada sesuai dengan luka tusuk. Perkiraan waktu kematian, korban meninggal kurang dari 8 jam sebelum pemeriksaan," terang Alit.
Sekitar pukul 16.40 Wita, jenazah korban dibawa ke Rumah Duka RSAD Udayana, Denpasar.
Rencananya, jenazah korban akan dipulangkan ke Manggarai, NTT, hari ini pukul 14.40 Wita dari Bandara Internasional Ngurah Rai, untuk dimakamkan di Reo, Manggarai Tengah.
Johari Terkendala Biaya
Sementara itu, korban lainnya Muhammad Johari (22), masih terbaring lemah di ruangan IGD RSUP Sanglah.
Sebelumnya, setelah insiden pengeroyokan, Johari sempat dirawat di RSUD Surya Husada.
Setiba di RS Sanglah, Johari yang juga asal Manggarai, langsung ditangani tim medis dengan melakukan tindakan tc-scan dan roentgen.
Baca: Regina Tampil Dengan Gaya Baru, Farhat Abbas Muncul Dengan Kabar Tak Kalah Mengejutkan
Baca: Duh, Gadis Cantik Ini Tak Sadar Terbaring di Semak-semak dengan Kondom di Sebelahnya
Baca: Sering Diejek Jelek, Begini Tampilan Cantiknya Pacar Pelawak Ini
Dari hasilnya, korban harus dilakukan tindakan operasi tulang rahang. Namun, dikarenakan terkendala biaya, korban hingga kemarin sore belum juga dioperasi.
"Masih koordinasi dengan pihak keluarga di kampung karena biaya operasinya sekitar Rp 40 juta. Biaya tersebut di luar biaya obat-obatan dan kamar inap selama di rumah sakit. BPJS ada tapi tidak bisa digunakan karena kasusnya tidak masuk kriteria," ujar Budi, keluarga korban saat ditemui diruang IGD RSUP Sanglah, kemarin.
(TribunBali/Ida Ayu Made Sadnyari)