Kecelakaan Maut
Bergidik, 20 Menit di Pekuburan Terunyan sebelum Mobil Tenggelam dan Terbuka Sendiri di Dasar Danau
Miftahul Jannah (25) sembari menangis menceritakan detik-detik kecelakaan mengerikan yang merenggut nyawa tiga kerabatnya.
Padahal uang yang tersimpan di ATM tersebut rencananya akan digunakan untuk berlibur ke Bali.
Lantas disebabkan kartu ATMnya tertelan, biaya liburan keluarga itu ke Bali menggunakan uang tabungan Marpuah (65), ibunya yang diketahui meninggal dunia dalam kecelakaan itu.
"Saya sudah berfirasat sejak masih di Jakarta. ATM saya tertelan padahal uang itu rencananya buat berlibur di Bali. Serba mendadak, suami saya juga seharusnya hari Rabu (19/7/2017) akan naik jabatan sehingga rencananya akhir bulan baru ke Bali,” ucap Miftahul.
Selain itu dalam pesawat ketika perjalanan dari Jakarta ke Bali, Miftahul juga merasakan firasat buruk.
“Waktu naik pesawat, saya juga sempat memiliki perasaan, kita bisa berangkat dan sampai atau tidak di Bali. Gak kepikiran terjadinya di Terunyan," ucap Miftahul.
Saat berada di dalam mobil yang hendak mengantarnya ke bandara pun ia terlihat terus mengeluarkan air mata.
Miftahul, Kenzi dan Dwi Setia Cahaya (10), sekitar pukul 17.30 wita kemarin sore berangkat dari RS Sanglah menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai dan selanjutnya pulang ke Jakarta.
Kondisi luka ketiga sudah ditangani tim medis dan sudah diperbolehkan pulang.
Sementara Dinda Nazwa Kharisma (13) masih harus dirawat intensif di ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Dinda sendiri diketahui mengalami patah tulang dibagian tumit kaki kiri, luka robek pada kaki kanan, luka robek pada bagian kepala serta lecet pada kedua tangan.
Sang Suami Telah Rasakan Adanya Musibah Saat Keluar dari Terunyan, ‘Kita Bisa Pulang Atau Tidak’
Miftahul menuturkan, firasat tidak baik dirasakan Mukhsin, suaminya yang saat itu mengendarai mobil APV nahas itu.
Saat melintasi jalan tanjakan, Mukhsin sempat berpasrah.
"Dia sudah pasrah. Mungkin dia sudah berfirasat. Suami saya sempat mengatakan kita bisa pulang atau tidak. Tapi saya bilang dibawa happy saja, jangan dibawa cemberut," ujar Miftahul.
Dikatakan Miftahul, sudah tiga kali dirinya ke Bali.